Tersangka Sebut Rumah Sakit Militer Kamboja Terlibat dalam Perdagangan Ginjal

Sabtu, 22 Juli 2023 | 15:41 WIB
Tersangka Sebut Rumah Sakit Militer Kamboja Terlibat dalam Perdagangan Ginjal
Hanim, Warga Negara Indonesia yang termasuk dalam sindikat perdagangan ginjal hingga Kamboja. [Dok. Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tersangka kasus perdagangan organ ginjal jaringan Kamboja Hanim (41) menyebut rumah sakit militer pemerintahan Kamboja terlibat dalam sindikat ini.

Dia menjelaskan bahwa transaksi penjualan ginjal ini sekitar Rp 200 juta dari rumah sakit per pendonor. Rp 135 juta di antaranya diberikan kepada pendonor.

Kemudian, dia menerima Rp 65 juta untuk memenuhi kebutuhan akomodasi pendonor di Kamboja. Dengan begitu, Hanim mengaku mendapatkan Rp 15 juta.

"Dari rumah sakit militer pemerintahan (Kamboja). Sesudah dioperasi, baru ditransfer," kata Hanim di Polda Metro Jaya, Jumat (21/7/2023).

Uang tersebut langsung dikirimkan ke rekening pihak Hanim, lalu dia yang mengirimkan sebagian kepada para pendonor.

Lebih lanjut, Hanim mengaku tidak memerlukan jaminan dari rumah sakit karena telah percaya.

"Saya sudah yakin rumah sakit tidak bakal teledor," tambah dia.

Kendala Ekonomi

Perlu diketahui, Hanim mengawali kontribusinya dalam sindikat perdagangan ginjal sebagai pendonor. Saat itu, Hanim yang mengalami kesulitan ekonomi mencari informasi di media sosial Facebook terkait praktik jual-beli ginjal.

Baca Juga: Tersangka Perdagangan Ginjal Akui Dapat Bantuan dari Oknum Petugas Imigrasi

"Karena faktor ekonomi, orang tua saya tidak punya rumah, kemudian saya usaha mentok juga. Akhirnya, saya cari-cari grup-grup donor ginjal. Saya cuma ngelihat postingan-postingan dari situ itu ada yang isi postingan itu 'Dibutuhkan donor ginjal A, B, AB , atau O, syaratnya ini.. ini.. ini'," tutur Hanim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI