Waketum MUI Tuding Panji Gumilang Al Zaytun Dilindungi Yahudi dan Israel

Ria Rizki Nirmala Sari
Waketum MUI Tuding Panji Gumilang Al Zaytun Dilindungi Yahudi dan Israel
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas. (Suara.com/M.Yasir)

Anwar turut menyinggung pemerintah yang terlihat takut dengan sosok Panji.

Suara.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menuding pimpinan Pondok Pesanreng Al Zaytun, Panji Gumilang dilindungi atau dibekingi oleh negara-negara yang mendukung kaum Yahudi serta Israel. Hal tersebut diungkapkan Anwar karena melihat betapa pongahnya Panji meskipun sudah membuat banyak masalah.

"Dari data dan fakta ini muncul dugaan dan kecurigaan bahwa yang bersangkutan bisa dan patut diduga punya bekingan orang kuat tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri terutama dari negara-negara yang mendukung Yahudi dan Israel," kata Anwar melalui keterangan tertulisnya dikutip Jumat (21/7/2023).

Anwar mengaku heran melihat sosok Panji yang masih bisa melenggang bebas dari hukum. Bahkan Panji sudah dilaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan penistaan agama hingga penyalahgunaan dana zakat.

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang memberikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa Bareskrim Polri, Senin (3/7/2023) malam. [Suara.com]
Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang memberikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa Bareskrim Polri, Senin (3/7/2023) malam. [Suara.com]

Nama Panji Gumilang juga mencuat dikarenakan dugaan ponpes yang ia pimpin menerapkan ajaran sesat.

Baca Juga: Israel Serang Jalur Gaza Utara dan Tengah, 96 Warga Palestina Tewas

"Bahkan tidak hanya itu mereka malah juga siap untuk dipanggil dan menyampaikan kesaksiannya di pengadilan tapi yang menjadi pertanyaan mengapa yang bersangkutan masih saja bebas pergi ke mana saja dan terus saja berbicara serta berbuat melanggar soal kitab suci dan konstitusi," ujarnya.

Anwar turut menyinggung pemerintah yang terlihat takut dengan sosok Panji. Ia mengingatkan kepada pemerintah bahwa semua warga negara Indonesia itu sama di mata hukum.

"Hukum itu tidak pernah mengenal istilah takut dengan siapa pun bagi tegaknya apa yang disebut dengan keadilan. Untuk itu mari kita beri waktu dan kesempatan kepada pemerintah dan para penegak hukum untuk bekerja," tuturnya.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Baca Juga: Serangan Israel Sebabkan Bahan Bakar di Jalur Gaza Langka