Di suatu malam, saat Prabu Siliwangi sedang tertidur pulas, tiba-tiba saja dia dikagetkan dengan suara tangisan seorang bayi. Sang Prabu pun langsung bangun dan menghampiri sumber suara bayi tersebut yang ternyata berada di depan pintu istana. Prabu merasa kebingungan terhadap keberadaan bayi itu tetapi dia tetap menggendongnya.
Di tengah kebingungannya, tiba-tiba saja di depan Prabu Siliwangi muncul sebuah asap dan cahaya putih. Perlahan asap itu mulai berubah menjadi sosok perempuan yang tak lain adalah istrinya.
Sang istri mengatakan jika bayi yang digendong Prabu Siliwangi tersebut merupakan anak mereka dan dia meminta sang suami untuk merawatnya selayaknya manusia biasa. Namun belum sempat bertanya banyak terhadap istrinya, dalam sekejap mata sang perempuan menghilang. Prabu kemudian membawa putrinya masuk dan memberikannya nama Putri Kadita.
Putri Kadita tumbuh sebagai seorang gadis yang cantik dan berbudi pekerti sangat baik. Kecantikan dari Putri Kadita ini terkadang mengingatkan Prabu Siliwangi pada istrinya. Sang Prabu selama ini juga terus berusaha untuk mencari istrinya ke dalam hutan namun hasilnya nihil. Prabu Siliwangi pun mulai mengkhawatirkan kerajaannya. Dia tidak memiliki istri dan seorang anak laki laki sebagai penerusnya.
Kemudian Prabu Siliwangi meminta izin terhadap Putri Kadita jika dia ingin menikah lagi. Putri Kadita pun menyetujui niat sang ayah tersebut. Dan akhirnya Prabu Siliwangi menikahi putri bangsawan bernama Dewi Mutiara.
Selang beberapa bulan menikah, Dewi Mutiara pun akhirnya mengandung anak pertamanya. Pada masa kehamilannya, Dewi Mutiara berubah menjadi sosok yang pemarah dan egois. Semua permintaannya selalu dituruti oleh Prabu Siliwangi.
Akan tetapi suatu ketika Ratu meminta agar Putri Kadita keluar dari istana. Mendengar perkataan itu Prabu Siliwangi tentu menentang keras. Dewi Mutiara merasa bahwa kasih sayangnya akan terbagi apabila masih ada Putri Kadita. Sehingga ia memiliki rencana jahat untuk menyingkirkan Putri Kadita.
Dewi Mutiara memutuskan untuk pergi ke hutan dan bertemu dengan dukun untuk meminta cara menyingkirkan Putri Kadita. Suatu malam ketika sang putri tidur, tiba-tiba saja muncul asap tebal dengan aroma yang sangat busuk di sekeliling Putri Kadita, namun ia tidak merasakannya.
Kemudian diesokan harinya, Putri Kadita bangun dan dikejutkan karena tubuhnya yang timbul bercak nanah. Melihat kejadian itu, sang Prabu berusaha untuk mengobati putrinya dengan memanggil semua tabib terbaik dari seluruh penjuru negeri. Tetapi sayangnya, tak ada satupun tabib yang dapat mengobati penyakit sang putri. Prabu tentu merasa sedih akan hal itu.
Baca Juga: Siapa Sosok Nyi Roro Kidul? Viral Diduga Muncul di Video Pengajian Gus Miftah
Di Tengah keputusasaannya, Dewi Mutiara mengusulkan niat jahat untuk mengasingkan Putri Kadita agar penyakitnya itu tidak menular. Karena putus asa, sang Prabu pun menyetujui usul tersebut dan meminta putrinya untuk pergi menjauh dari istana. Dengan berat hati Putri Kadita akhirnya meninggalkan istana dan pergi ke tengah hutan untuk bertapa.