Suara.com - Beredar video pengajian Gus Miftah yang menjadi sorotan lantaran munculnya sosok wanita di belakang pendakwah tersebut. Dalam video pengajian yang berlangsung pada Sabtu (15/7) itu, sosok wanita tersebut diduga adalah Nyi Roro Kidul.
Penampakan sosok yang diduga Nyi Roro Kidul itu muncul di rekaman seorang anak kecil. Bahkan Pengasuh Pesantren Ora Aji tersebut mengaku bocah perekam itu menjadi sangat ketakutan setelahnya.
"Itu Gus Gus Miftah ada sosok guys di belakangnya, ada sosok di belakangnya," kata suara di dalam video itu.
Berkaitan dengan hal tersebut, menarik membahas siapa sosok Nyi Roro Kidul.
Nama Nyi Roro Kidul tidak asing lagi bagi masyarakat Pangandaran dan Jawa pada umumnya. Sosok tersebut populer dikenal sebagai Ratu Pantai Selatan.
Terdapat 5 kabupaten yang termasuk wilayah pantai selatan yakni Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, dan Pangandaran. Bahkan terkadang dilaksanakan acara penghormatan kepada Nyi Roro Kidul di wilayah tersebut.
Ketua Lembaga Adat sekaligus budayawan Pangandaran Dr Erik Krisna Yudha menyampaikan sebagian orang meyakini Nyi Roro Kidul adalah makhluk halus. Oleh sebab itulah banyak ritual persembahan larung sesaji hajat laut.
Namun bagi masyarakat awam, Nyi Roro Kidul adalah legenda yang dikaitkan dengan putri dari Kerajaan Padjajaran bernama Nyai Kandita. Nyai tersebut berobat dengan air laut karena menderita penyakit kulit.
Sosoknya juga kerap dikaitkan dengan tenggelamnya para wisatawan. Masyarakat di Pangandaran percaya jika ada larangan memakai baju hijau karena tidak disukai oleh Nyi Roro Kidul.
Baca Juga: Dituduh Umbar Aib Suami Sejak Kasusnya Viral, Meylisa Zaara: Aku Difitnah
Menurut kisah yang turut beredar Nyi Roro Kidul adalah putra Raja prabu Siliwangi. Ibunya adalah permaisuri yang paling disayangi oleh Prabu Siliwangi.
Putri Kandita atau Nyi Roro Kidul memiliki paras yang sangat cantik. Wajahnya dan kepribadiannya membuat Prabu Siliwangi sangat menyayanginya.
Sikap Prabu yang terlalu sayang itu menimbulkan kecemburuan di antara putri-putri dan selir lainnya. Akhirnya, mereka pun bersekongkol untuk menyingkirkan Nyi Roro Kidul dan permaisuri dari kerajaan.
Rencana itu pun terlaksana dengan jatuh sakitnya Nyi Roro Kidul dan ibunya. Mereka pun dikucilkan dan diusir atas desakan selir dan putra serta putrinya.
Akhirnya, Nyi Roro Kidul dan sang ibu pergi ke wilayah selatan. Namun sang permaisuri meninggal dunia. Nyi Roro Kidul pun mengembara sendiri.
Sampai akhirnya di sungai, Nyi Roro Kidul menghirup air sepuas hati. Tubuhnya pun menjadi segar kembali.
Nyi Roro Kidul kemudian menyusuri sungai hingga ke hulu dan menemukan mata air. Ia pun berendam dan menetap di situ.
Penyakitnya pun sembuh dan ia semakin dikenal karena kecantikannya. Banyak pihak yang ingin mempersuntingnya tetapi ia mengajukan syarat bahwa lelaki itu harus mengalahkan kesaktiannya.
Jika para lelaki itu kalah, maka harus tunduk jadi pengiringnya. Pertempuran itu berlangsung di pantai selatan. Nyi Roro Kidul tetap menjadi penguasa dan mendapatkan gelar Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma