Suara.com - Dua orang pelaku pencurian kendaraan bermotor babak belur usai kepergok warga saat beraksi di Jalan Warakas IV, Gang IV, Tanjung Priok Jakarta Utara pada Rabu (20/7/2023) kemarin.
Sebelum tertangkap dan dihajar massa, kedua pelaku sempat kabur naik ke genting warga. Warga yang geram pun menelusuri pelarian kedua pelaku.
Pelaku kemudian kepergok saat berada di genting warga yang berada diseberang gang tempat mereka mencoba melakukan pencurian. Warga yang geram juga sempat melempari kedua pelaku menggunakan batu dan kayu, saat mencoba bersembunyi di atas genting.
Pekerja bangunan yang menjadi tempat pelarian pelaku, Jasan (38) mengatakan, saat peritiwa itu terjadi dirinya sedang tidur. Tiba-tiba, ia mendengar suara gaduh yang begitu keras.
"Saya kebetulan cuma kerja disini, karena rumah ini lagi direnovasi. Nah pas kejadian saya lagi tidur dibelakang. Tiba-tiba suara gabruk yang cukup keras," kata Jasan kepada Suara.com, di lokasi, Kamis (20/7/2023).
Jasan sendiri mengira suara tersebut bersumber akibat kucing yang biasa ada di atas genting. Namun ia pas mendengar samar suara keramaian di depan rumah.
"Pas saya keluar tau-tau udah ramai warga. Mereka bilang katanya ada maling di atas rumah," ucap Jasan.
Jasan kemudian diminta warga untuk mengeluarkan tangga stainlees yang kebetulan berada di depan rumah. Warga kemudian menggunakan tangga tersebut untuk naik ke atap rumah.
"Saya kasih tuh tangga. Daripada mereka masuk dari dalam rumah. Akhirnya mereka pada naik dari depan rumah pakai tangga," ujarnya.
Baca Juga: Lemas Usai Diamuk Warga, Dua Maling Motor Kabur ke Atap Rumah Dirujuk ke RSUD Tanjung Priok
Jasan sendiri mengaku, tidak tega melihat kedua pelaku yang sudah tidak berdaya akibat dipukuli warga. Ia hanya bisa mengalihkan pandangan agar matanya tidak melihat peristiwa tersebut.
"Dipukulin di sini, udah kayak ayam sayur tuh maling. Terus dibawa ke pos RW. Sambil dibawa ada juga yang mukulin," jelas Jasan.
Buntut peristiwa itu, genting rumah tersebut banyak yang pecah karena warga yang melakukan pengejaran ke atap rumah sangat banyak. Bahkan Jasan sendiri tidak dapat menghitungnya.
"Yang ikut naik buat nangkep banyak, bukan cuma satu dua orang. Genting juga pada pecah, mungkin keinjek atau dipake buat mukul kali," tutup Jasan.