![Cristalino David Ozora. [Twitter/seeksixsuck]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/16/48188-cristalino-david-ozora.jpg)
"Dari komponen itu kami mengelompokkan komponen ganti rugi restitusi berdasarkan Undang-Undang dan dari pemohon itu. Total perhitungan kewajaran dari LPSK Rp 120.388.930.000," jawab Abdanev.
Hakim Alimin lalu bertanya dari mana angka Rp 120 miliar itu, sebab Jonathan hanya mengajukan restitusi sebesar Rp 50 miliar.
"Jelaskan dari Rp 52 miliar yang dimohon, kenapa jadi Rp 120 miliar?" cecar Hakim Alimin.
Abdanev lalu menjelaskan mengenai biaya tiga komponen restitusi dari penganiayaan David Ozora. Dari tiga komponen itu, biaya penderitaan David mencapai Dp 118 miliar.
"Ganti rugi atas kehilamgan yang dimohonkan Rp 40 juta, tim LPSK hanya menilai Rp 18.162.000. Kemudian komponen pergantian biaya perawatan medis atau psikologis dari Rp. 1.315.545.000, tim menilai Rp 1.315.660.000," tutur Abdanev.
"Terkait penderitaan Rp 50 miliar, tim menilai bukti kewajaran Rp 118.104.000.000 juta sekian," imbuhnya.
LPSK menyusun laporan biaya restitusi berdasarkan dampak kesehatan yang dialami David atas tindakam brutal Mario. Dalam hal ini, dokter awalnya menyimpulkan kondisi David hanya pulih 10 persen.

"Pertama, tim berangkat dari saat itu informasi dari dokter korban David. Kemudian tim mencari rujukan salah satunya melalui misal beberapa di internet bahwa hasil komunikasi dengan dokter hasil rujukan hipius aksonal injury stage 2 ini hanya 10% saja yang sembuh," lanjut Abdanev.
Setelahnya, LPSK meminta keterangan rumah sakit tempat David dirawat. Setelah dihitung-hitung, biaya perawatan lanjutan David selama 1 tahun senilai Rp 2 miliar.
"Kedua tim meminta proyeksi perhitungan Rumah Sakit Mayapada, bahwa penilaian Mayapada biaya yang diperlukan penanganan medis terhadap korban itu selama 1 tahun sebesar Rp 2.180.120.000. Jadi proyeksi dari RS mayapada itu sebesar Rp. 2.187.000.000," ujar Abdanev.