Suara.com - Muharram adalah bulan pembuka dalam penanggalan Islam (Hijriah). Tahun baru Islam tanggal 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Lantas bagaimana sejarah 1 Muharram?
Berdasarkan aturan yang ditetapkan pemerintah melalui SKB Tiga Menteri, disebutkan jika tanggal 1 Muharram merupakan hari libur Nasional. Dan sejarah 1 Muharram pun tidak sama dengan penetapan kalender masehi.
Berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi yang biasa dirayakan setiap tanggal 1 Januari dengan meriah, tahun baru Islam justru akan dilaksanakan dengan penuh rasa syukur. Umat muslim juga disarankan untuk mengerjakan berbagai amalan sunnah untuk menyambut tahun baru Islam.
Muharram mempunyai arti ‘dilarang’. Artinya, sebelum ajaran agama Islam datang, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan yang sangat dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.
Baca Juga: Libur Tahun Baru Islam, Ancol Diserbu Puluhan Ribu Pengunjung
Sejarah 1 Muharram
Berdasarkan riwayat ulama ahli tarikh yang masyhur, awal Muharram ditetapkannya oleh Umar bin Khattab Ra saat beliau menjadi khalifah pada tahun 17 Hijriah. Melansir dari NU Online, hal tersebut terjadi lantaran pada suatu hari, Umar menerima sebuah surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy'ari Ra tanpa membubuhi tanggal dan juga hari pengirimannya.
Karena hal ini, kemudian menyulitkan Umar untuk memilih surat mana yang terlebih dahulu harus dibukanya. Lantaran, ia sama sekali tidak menandai antara surat yang lama dan juga yang baru.
Oleh karea itulah, Umar mengadakan musyawarah dengan beberapa orang yang terpandang untuk membicarakan dan menyusun terkait masalah tarikh Islam.
Adapun musyawarah yang diselenggarakan oleh Umar bersama dengan para sahabatnya itu kemudian menghasilkan sejumlah pilihan tahun bersejarah untuk dijadikan sebagai patokan untuk memulai tarikh Islam.
Baca Juga: 1 Muharram Jadi Momen Pergantian Kiswah Ka'bah
Antara lain yaitu, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, tarikh kebangkitannya menjadi Rasul, tahun wafatnya, dan saat Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Di antara beberapa pilihan tersebut, akhirnya Umar dan para sahabatnya sepakat menetapakan bahwa tarikh Islam dimulai dari hari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Momen ini juga menjadi awal tarikh Islam, atau awal tahun Hijriyah. Keputusan tersebut juga tak lepas dari usulan Ali bin Thalib.
Mengutip dai laman resmi Majelis Ulama Indonesia, selesai keputusan awal tahun disepakati, adapun musyawarah selanjutnya membahas tentang bulan pertama sebagai awal Tahun Baru Islam. Khalifah Umar pun memilih bulan Muharram sebagai bulan yang pertama di dalam susunan tahun Hijriah.
Pendapat tersebut juga didukung oleh Utsman bin Affan. Sementara alasan lain, dalam pemilihan bulan Muharram yaitu meskipum hijrah dilakukan pada bulan Rabi' al-Awwal, namun awal hijrah sudah dimulai sejak bulan Muharram.
Khalifah Umar mengungkapkan, wacana hijrah ini juga dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi, yang dilaksanakan di penghujung bulan Dzulhijjah.
Seperti yang diketahui, bulan yang muncul setelah bulan Dzulhijjah adalah Muharram. Oleh karena itu, Muharram dipilih dan disepakati untuk menjadi bulan pembuka pada tahun Hijriah.
Itulah sejarah 1 Muharram sebagai awal dari kalender Islam dan kisah yang mengiringinya. Semoga bermanfaat ya!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari