Suara.com - Nama Waliyin dan RD resmi ditetapkan sebagai pelaku kasus mutilasi di Sleman yang menelan korban mahasiswa bernama Redho Tri Agustian.
Waliyin dan RD melakukan sejumlah aksi keji demi menutupi pembunuhan terhadap mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta itu.
Tak hanya mutilasi, Waliyin dan RD menguliti dan merebus tubuh korban.
Kombes FX Endriadi, saat rilis perkembangan kasus mutilasi Sleman, Selasa (18/7/2023) menyebut bahwa Waliyin dan RD bahu membahu memotong tubuh Redho menjadi beberapa bagian.
Baca Juga: Rentetan 'Aksi Senyap nan Biadab' Waliyin: Mutilasi hingga Rebus Jasad Redho Tri Agustian
Guna mempermudah aksi keji tersebut, mereka juga menguliti tubuh Redho. Waliyin dan RD kemudian membagi tubuh korban menjadi kepala, tangan, dada, dan kaki.
Tubuh Redho yang terpotong-potong juga direbus demi menghilangkan jejak sidik jari.
Waliyin dan RD kini dikenal di mata publik sebagai dua pembunuh yang keji.
Sebelumnya, keduanya hanya seorang pria biasa yang hidup di masyarakat.
Berikut profil Waliyin dan RD beserta keseharian mereka sebelum menjadi pembunuh.
Baca Juga: Teka-Teki Motif Mutilasi Sleman Gegara 'Aktivitas Tak Wajar', Maksudnya Apa?
Profil Waliyin dan RD: Penjaja kuliner jadi pembunuh
Waliyin melalui KTPnya tercatat sebagai warga Magelang, Jawa Tengah.
RD yang nama aslinya urung dirilis ke publik tercatat sebagai warga domisili Bogor, Jawa Barat yang ber-KTP Jakarta.
Ketua RT 04 Krapyak, Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Ngatijo (59) mengungkap Waliyin belum pernah melapor kepada RT.
Ngatijo juga mengungkap bahwa Waliyin kesehariannya merupakan seorang pegawai kuliner.
RD berdasarkan laporan polisi merupakan seorang penjaja kue.
Kepala Dusun Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Arif Masrur mengenal sosok Waliyin sebagai warga di kampungnya.
Waliyin di mata Arif adalah orang yang ramah dan kerap bertegur sapa dengan tetangga.
Arif tak pernah mencurigai Waliyin sebagai seorang kriminal lantaran tak pernah menunjukan gelagat tak wajar.
Awal mula pertemuan Waliyin dengan Redho
Konferesi pers yang digelar Dirreskrimum Polda DIY pada Selasa (18/7/2023) menceritakan bagaimana Waliyin bertemu dengan Redho.
Kepala Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriardi menyebutkan Waliyin kenal dengan Redho melalui grup Facebook.
Keduanya kemudian intens berkomunikasi sekitar 4 bulan.
Waliyin dan Redho lalu bertemu di tempat kejadian perkara (TKP), yaitu di kamar kos milik Waliyin yang berlokasi di kelurahan Triharjo, Sleman.
Keduanya janjian untuk bertemu pada Selasa (11/7/2023).
Endriardi membeberkan keduanya kemudian melakukan aktivitas yang tak wajar sehingga berujung ke tindakan kekerasan.
Tindakan kekerasan tersebut diduga sebagai penyebab kematian Redho.
Waliyin yang panik akhirnya memutilasi Redho untuk menyembunyikan jejak aksinya.
Kontributor : Armand Ilham