Suara.com - Dalam kalender Jawa dikenal bulan Suro. Kalender Jawa dibuat oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo yang mengacu kepada sistem penanggalan hijriah atau Islam.Oleh karena itu, di Jawa khususnya Yogyakarta, ada tradisi malam 1 Suro, yakni tradisi untuk memperingati penyatuan kalender Jawa dengan kalender Islam. Kemudian, adakah amalan bulon Suro, khusus bagi masyarakat yang mempercayainya.
Apa saja amalan bulan Suro?
Kita pahami dulu bahwa malam 1 Suro bertepatan dengan malam tanggal 1 Muharram yang berarti juga malam tahun baru Islam. Mengenai amalan bulan Muharram, kita semua sudah tahu ada puasa tasua dan asyura yang sangat disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Lantas bagaimana dengan amalan bulan suro?
Karena umat Islam Jawa juga merupakan umat Islam Nabi Muhammad SAW, tentunya puasa tasua dan asyura menjadi salah satu dari amalan bulan suro. Berdasarkan ajaran Syekh Abdul Hamid, selain puasa sunnah tersebut, umat Islam Jawa dapat meningkatkan amalan ibadah sebagai berikut ini selama bulan Suro.
1. Memperbanyak ibadah sholat malam atau sholat sunnah.
2. Menyambung silaturahmi
3. Berziarah ke makam orang alim
4. Menjenguk orang sakit
5. Menyambangi atau menyantuni anak yatim dan mengusap kepalanya
Baca Juga: Niat Puasa Tasua Bulan Muharram Lengkap dengan Keutamaannya
6. Memperbanyak sedekah selama bulan Suro