Suara.com - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menanggapi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Menteri Pemuda da Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
Kekayaannya yang mencapai Rp 282,46 miliar itu diakui Dito didapatkan dari hadiah. Untuk itu, Pahala mengatakan perlu adanya penelusuran terkait hadiah yang diterima Dito.
"Ya, kami lihat hadiah dari siapa, dalam bentuk apa? Berapa banyak, kapan? Itu lagi kami lihat," kata Pahala di Gedung Juang KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Pahala mengatakan dirinya belum bisa memastikan ada indikasi tindak pidana korupsi yang bisa digarap oleh KPK dari LHKPN Dito.
Baca Juga: Segini Harga Mobil McLaren dan Ferrari Hasbi Hasan yang Tak Dilaporkan ke LHKPN
"Yang jelas, kalau sudah ada bukti, saya lapor dulu sama juragan sana, pimpinan saya," ujar Pahala.
"Dari mana yang kami dapatin, kami laporin, masuk lidik," tambah dia.
Dilaporkan pada Rabu (12/7/2023), harta kekayaan Dito Ariotedjo mencapai Rp 282,46 miliar.
Waktu pelaporan ini merupakan batas akhir dari anjuran KPK yang memberinya waktu 100 hari setelah dilantik. Yakni, untuk melaporkan kekayaannya.
Berdasarkan aturan itu, Dito perlu melaporkan kekayaannya sebagai Menpora pada LHKPN. Adapun besaran hartanya melebihi Presiden Jokowi yang tercatat Rp 82,3 miliar. Berikut rincian harta kekayaannya yang mencapai ratusan miliar.
Baca Juga: LHKPN Hasbi Hasan 'Cuma' Rp2,4 Miliar, Nominal Korupsi Capai Rp3 Miliar
Aset terbesar yang dimiliki Menpora Dito adalah tanah dan bangunan senilai Rp 187,59 miliar. Harta ini jumlahnya ada lima dan tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Satu di antaranya hasil sendiri, sedangkan yang lainnya merupakan hadiah.
Dito juga memiliki tiga mobil yang mengisi garasinya dengan total mencapai Rp 2,18 miliar. Aset-aset ini terdiri dari Toyota Fortuner 4VRZ 2020 senilai Rp 480 juta, Toyota Alphard 2,5G 2019 Rp 900 juta, dan Hyundai Ioniq 5 2022 Rp 800 juta.
Dalam laman LHKPN, Dito juga tercatat memiliki harta bergerak lain sebesar Rp6 miliar. Tak hanya itu, ada pula surat berharga senilai Rp 89,34 miliar yang menjadi aset terbesarnya kedua setelah tanah dan bangunan. Lalu, kas dan setara kas Rp 13,3 juta.
Jika diakumulasikan, total hartanya mencapai Rp 298,51 miliar. Namun, nominal itu dipotong utang sebesar Rp16,05 miliar.
Dengan begitu, harta kekayaan Dito periode 2023 sebanyak Rp 282,46 miliar. Angka ini terbilang sangat fantastis.