Kronologi Hilangnya Redho Tri Agustian sampai Diduga Jadi Korban Mutilasi di Sleman

Selasa, 18 Juli 2023 | 11:53 WIB
Kronologi Hilangnya Redho Tri Agustian sampai Diduga Jadi Korban Mutilasi di Sleman
Pencarian potongan-potongan tubuh korban diduga mutilasi di Jembatan Kelor, Bangunkerto, Turi, Kabupaten Sleman, Kamis (13/7/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus mutilasi di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman membuat publik jadi geger. Korban mutilasi diduga adalah Redho Tri Agustian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogykarta (UMY) asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Walau pihak kepolisian belum memberikan konfirmasi, sejumlah benang merah menguatkan kaitan kasus mutilasi dengan hilangnya Redho. Sejauh ini polisi berhasil menangkap 2 pelaku kasus mutilasi. Simak kronologi mahasiswa Jogja hilang sampai diduga jadi korban mutilasi berikut ini.

Kronologi Redho Hilang Hingga Diduga Jadi Korban Mutilasi

Redho Tri Agustian (20) adalah warga Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Kabar hilangnya Redho Tri Agustian sempat ramai di media sosial.

Baca Juga: Deretan Misteri di Kasus Mutilasi Sleman: Motif Sadis Masih Jadi Teka-Teki

Hal itu karena salah satunya nama Redho identik dengan inisial R yang disebut polisi sebagai korban mutilasi Sleman. Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi menyebut korban berjenis kelamin laki-laki inisial R dan berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta

Namun, Kombes Endriadi tak menjelaskan secara detail tentang identitas korban. Hanya saja korban disebut warga Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Waktu Redho Hilang dengan Temuan Korban Mutilasi

Ada kecocokan waktu hilangnya Redho dengan temuan korban mutilasi. Dalam laporan polisi, Redho disebut mulai hilang sejak Selasa (11/7/2023). Dari keterangan teman kosnya, Redho keluar membeli makan pada Selasa dini hari.

Saksi lain, yakni teman kuliahnya menyebut sempat melihat CCTV kos Redho. Dia menyampaikan bahwa Redho keluar memakai sweatshirt hijau dan celana pendek hitam.

Baca Juga: Sebelum Hilang, Korban Mutilasi di Sleman Beli Nasi Bungkus dan Pergi Buru-buru

Sementara itu, kasus mutilasi bermula dari penemuan potongan tubuh yang berceceran di daerah Turi, Sleman. Temuan itu dilaporkan warga setempat pada Rabu (12/7/2023) malam.

Hilangnya Redho Dilaporkan ke Polsek Kasihan

Petunjuk terakhir jadi penguat benang merah hilangnya Redho dengan identitas korban mutilasi Sleman. Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko mengatakan mendapati identitas korban dari laporan orang hilang. Sebelumnya ada laporan orang hilang juga yang masuk di Polsek Kasihan.

"Jadi kebetulan sama ada laporan kehilangan di Polsek Kasihan. Kita berkomunikasi dengan polsek, cocokkan potongan-potongan tubuh itu," ungkap Tri Panungko pada Minggu (16/7/2023).

Sehari sebelumnya, Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry memberi konfirmasi kabar hilangnya Redho. Dia menyebut laporan orang hilang masuk ke Polsek Kasihan.

"Benar, ada pengaduan orang hilang yang masuk ke Polsek Kasihan pada hari Kamis (13/7/2023) atas nama Redho Tri Agustian mahasiswa UMY yang ngekos di Kasihan, Bantul," ungkap Jeffry pada Sabtu (15/7/2023).

Walau begitu polisi diperkirakan tidak akan gegabah dalam memastikan identitas korban mutilasi Sleman. Diduga polisi tengah merampungkan serangkaian tes termasuk tes DNA untuk memastikan identitas korban mutilasi.

Keluarga Redho Tunggu Tes DNA

Keluarga Redho yang berada di Pangkal Pinang masih menunggu hasil tes DNA dari kepolisian. Jika hasil tes DNA dari kepolisian sudah keluar, pihak keluarga siap menerima apapun hasilnya termasuk seandainya benar korban mutilasi inisial R itu adalah Redho. Pihak keluarga Redho sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus mutilasi itu kepada polisi.

"Kami belum menerima kepastian, jadi belum bisa memastikan apakah itu keluarga kami atau bukan. Kita masih menunggu hasil tes DNA dari kepolisian Jogja. Kalau hasil tes valid, kita terima apapun keputusannya, yang buruk sekalipun kita terima," ujar Majid paman Redho pada Minggu (16/7/2023).

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI