Suara.com - Dalam Islam, hawa nafsu dikenal sebagai salah satu ujian yang harus dihadapi oleh setiap individu. Tingkatan hawa nafsu dalam Islam menggambarkan perjalanan spiritual manusia dalam mengendalikan dan mengarahkan dorongan-dorongan batinnya menuju kebaikan dan kesucian.]
Tingkatan hawa nafsu dalam Islam
Mengutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV yang diisi oleh Buya Yahya, berikut adalah tingkatan hawa nafsu dalam Islam.
1. Nafsu Ammarah
Baca Juga: Jangan sampai Terlewat! Buya Yahya Ungkap Hari Istimewa di Bulan Muharram
Dorongan batin yang selalu mendorong manusia menuju perilaku jahat dan maksiat.
Tingkatan nafsu ini menguasai manusia dengan sifat-sifat buruk seperti kikir, rakus, dengki, bodoh, sombong, dan keinginan hewani.
2. Nafsu Lawwamah
Ini merupakan tingkatan nafsu yang masih cukup rendah yang, tepatnya pada dua jari di bawah dada sebelah kiri
Sifat-sifat yang termasuk dalam nafsu lawwamah adalah mencela, bersenang-senang, menipu, bangga diri, mengumpat, pamer amal, berlaku zalim, berdusta, dan lupa.
Baca Juga: Benarkah Baju saat Haid Tidak Boleh Dipakai Sholat? Ini Kata Buya Yahya
3. Nafsu Mulhamah
Tingkatan hawa nafsu dalam Islam yang ketiga adalah Mulhamah atau nafsu yang telah mendapatkan petunjuk dari Allah.
Tempat nafsu ini ada di jiwa, tepatnya dua jari di bawah dada sebelah kanan. Sifat-sifatnya antara lain murah hati, merasa cukup, murah hati, rendah hati, taubat, sabar, dan bertanggung jawab tetapi haus pujian.
4. Nafsu Muthmainnah
Nafsu yang telah suci dari sifat-sifat tercela dan telah berubah menjadi sifat-sifat terpuji. Nafsu ini mencerminkan akhlak Allah yang penuh kasih sayang, kelembutan, dan kemuliaan.
Sifat-sifatnya antara lain adalah dermawan, berserah diri, ibadah, berterima kasih, ridho, takut melanggar larangan Allah, dan berserah diri.
5. Nafsu Radhiyah
Tingkatan nafsu di mana jiwa seseorang telah berserah diri kepada tuhan. Ia memiliki rasa ikhlas sehingga melakukan segala hal tanpa pamrih.
Sifat-sifat tingkatan nafsu ini meliputi kemuliaan, meninggalkan dunia, ikhlas, meninggalkan keraguan, berlatih diri, dan menepati janji.
6. Nafsu Mardliyah
Jiwa yang telah mengikatkan diri pada tuhan sehingga semua yang dilakukannya akan mendapat ridho dan hidayah.
Sifat-sifat nafsu ini termasuk memiliki akhlak yang baik, meninggalkan selain Allah, lembut terhadap makhluk, mengurus makhluk untuk kebaikan, memaafkan kesalahan makhluk, dan mencintai makhluk serta peduli terhadap mereka agar dapat mengubah kegelapan atau keburukan jiwa mereka menjadi cahaya.
7. Nafsu Kamilah
Disebut juga tingkatan nafsu yang sempurna. Tempatnya sangat samar, yaitu di tengah-tengah dada. Sifat-sifatnya meliputi pengetahuan yang pasti, pengalaman yang pasti, dan kebenaran yang pasti.
Berdasarkan klasifikasi ini, nafsu yang perlu ditaklukkan adalah nafsu amarah dan lawwamah.
Cara terbaik untuk membersihkan nafsu-nafsu ini adalah dengan banyak berzikir, menyebut kalimat Laa ilaaha illallah, bershalawat kepada Nabi, taat, dan memiliki hubungan yang erat dengan seorang mursyid yang memiliki pengetahuan yang luas tentang Allah.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri