Angka Perokok Tinggi, Akademisi: Pemerintah Perlu Upayakan Program Pencegahan Berbasis Profil Risiko

Iman Firmansyah Suara.Com
Minggu, 16 Juli 2023 | 07:30 WIB
Angka Perokok Tinggi, Akademisi: Pemerintah Perlu Upayakan Program Pencegahan Berbasis Profil Risiko
Ilustrasi rokok (pexels) /Irina Iriser/sumaiyah.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat ini, negara lain seperti Swedia juga telah memanfaatkan upaya pengurangan bahaya tembakau dan mendukung penggunaan produk tembakau alternatif untuk mengurangi angka prevalensi perokok. Hal ini dapat dikaji lebih lanjut oleh Pemerintah Indonesia.

Berkat pemanfaatan produk tembakau alternatif, persentase perokok di Swedia turun dari 15 persen menjadi 5,6 persen dalam 15 tahun terakhir. Selain menurunkan angka perokok, pemanfaatan produk tembakau alternatif juga berdampak positif terhadap rendahnya persentase penyakit yang berkaitan dengan merokok dan insiden kanker sekitar 41 persen lebih kecil dibandingkan negara-negara di Eropa.

“Maka, jauh lebih baik bagi perokok dewasa untuk beralih dari rokok ke produk tembakau alternatif daripada terus merokok,” jelas mantan Penasihat Masalah Kesehatan Masyarakat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Delon Human, mengutip businesswire.com.

Dengan fakta tersebut, pemerintah seharusnya memaksimalkan produk tembakau alternatif untuk menurunkan angka perokok sekaligus meningkatkan perbaikan kesehatan publik.

Produk-produk tersebut dapat menjadi solusi tambahan yang melengkapi program dan upaya yang telah dijalankan pemerintah selama ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI