Suara.com - Sempat dinyatakan hilang Mohammad Natan Alfarel (4) warga Kampung Babakanpendeuy, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akhirnya ditemukan warga dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Parungkuda dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Cicatih.
"Korban sempat dinyatakan hilang sejak Jumat, (14/7/2023) sekitar pukul 17.00 WIB dan setelah ditelusuri dan dicari bersama-sama dengan warga akhirnya ditemukan tapi dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Cicatih pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Kepala Desa Bojongkokosan Dini Rahmawati di Sukabumi, Sabtu (15/7/2023).
Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi, sebelum dinyatakan hilang anak pertama dari pasangan Usmanto dan Ranti Rahayu warga Kampung Babakanpendeuy RT 01/04, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda ini, pada pukul 16.30 WIB korban masih bermain di sekitar rumahnya.
Namun, setelah itu ada orang yang melihat Natan bermain jauh dari rumah ke arah pertemuan dua aliran sungai yakni Sungai Cibodas dan Cicatih. Mendengar anaknya bermain ke arah sungai ibu korban kemudian mengejar buah hatinya yang masih balita itu.
Namun sayang setelah dicari, bocah empat tahun juga tidak berhasil ditemukan. Mendengar ada anak hilang tetangga korban dan warga lainnya turut melakukan pencarian dan kejadian ini pun dilaporkan ke pihak pemerintah desa setempat.
Hingga malam Natan belum juga ditemukan, akhirnya warga dan Forkompimcam Parungkuda sepakat untuk melanjutkan pencarian pada Sabtu pagi dan mencurigai korban tercebur ke sungai sehingga fokus pencarian di aliran sungai.
Keesokan harinya atau Sabtu, (15/7) warga bersama unsur Pemdes Bojongkokosan dan petugas dari TNI serta Polri melanjutkan pencarian dengan menyusuri aliran Sungai Cicatih dan Cibodas.
Pencarian akhirnya membuahkan hasil, Natan pun berhasil ditemukan di mana tubuhnya terselip bebatuan aliran Sungai Cicatih sekitar pukul 15.00 WIB, namun sayangnya sudah tidak bernyawa. Personel Babinsa dan Bhabinkamtimbas Desa Bojongkokosan pun langsung mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke rumah duka.
Tangisan ibu korban pun pecah saat melihat jasad anak lelaki kesayangannya itu dibopong oleh petugas untuk dibawa ke rumahnya. Pihak keluarga korban pun sepakat bahwa meninggalnya korban murni akibat musibah dan tidak ingin dilakukan otopsi terhadap jasadnya.
Dini mengatakan pihaknya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga korban dan mengucapkan terima kasih kepada warga dan unsur Forkopimcam Parungkuda yang telah bekerja keras untuk menemukan Natan. (Sumber: Antara)