Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum merayakan ulang tahun di kawasan Monumen Nasioanal atau Monas, Jakarta Pusat, pada hari ini, Sabtu (15/7/2023).
Tugu Monas dikaitkan dengan Anas, karena pernyataannya saat terjerat kasus korupsi proyek Hambalang pada 2012. Kala itu Anas masih menjadi bagian petinggi Partai Demokrat.
Saat itu Anas menyebut jika terbukti korupsi, dia siap digantung di Monas. Belakangan Anas terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman 8 tahun penjara, dan bebas pada 10 April 2023 lalu.
Pada hari ulang tahunnya ke 54 tahun, Anas mengungkap alasannya memilih Monas untuk merayakannya. Dia menyebut dalam beberapa tahun terakhir dia tidak pernah merayakan ulang tahunnya.
"Padahal saya, ngomongnya ke saya ulang tahun kecil-kecilan di Monas. Karena ultah kecil-kecilan di Monas, saya langsung bersetuju. Mengapa? Karena saya belum pernah ulang tahuh di tempat yang sepenting ini. Bahkan, selama beberapa tahun, tidak pernah ulang tahun. Ulang tahun dalam artian merayakan bersama-sama," kata Anas.
Baginya, Monas bukan hanya sekedar bangunan yang menjulang tinggi, namun memiliki makan lain.
"Tugu ini sesungguhnya adalah untuk mengenang revolusi kemerdekaan. Apa yang diperjuangkan oleh revolusi kemerdekaan? Yang diperjuangkan adalah freedom, kemerdekaan. Di dalam kemerdekaan itu, salah satu nilai utamanya adalah justice, keadilan," kata dia.
"Karena bangsa-bangsa yang tidak merdeka, yang terbelenggu oleh kekuatan kolonial, kekuatan yang menguasai, kekuatan yang menindas, pasti di situ tidak ada keadilan. Pasti keadilan di situ roboh, runtuh, terjerembab, dan terjerembabnya asas keadilan itu. Artinya juga di situ tidak hadir nilai-nilai dasar kemanusiaan," sambungnya.
Karenanya dia menganggap Tugu Monas yang menjulang tinggi di pusat Jakarta adalah kenangan.
Baca Juga: Jadi Ketum PKN, Anas Urbaningrum Bakal Pidato di Monas, Ini Pesan yang Disampaikan
"Ingatan, dan memori, termasuk harapan bagaimana nilai-nilai dasar direproduksi terus menjadi nilai-nilai patriotisme. Bagi anak-anak muda, ini bisa menjadi latar perjuangan batin kita semua bahwa kita semua dituntut untuk setia menjadi patriot-patriot Indonesia, patriot-partriot bangsa, patriot-patriot masa depan nusantara yang lebih baik, dan itu mahkotanya adalah keadilan," ujarnya.