Suara.com - Saat bulan Muharram tiba, umat Islam di seluruh dunia bersiap untuk menghormati peristiwa penting dalam sejarah mereka dengan menjalankan puasa Tasua dan Asyura. Seperti apa niat puasa Tasua dan Asyura?
Kedua hari ini mempunyai nilai spiritual dan historis yang mendalam. Namun pertama-tama, penting untuk memahami bagaimana niat dan pelaksanaan puasa ini diatur dalam hukum Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas aspek-aspek penting terkait niat puasa Tasua dan Asyura, serta bagaimana mengamalkannya dengan benar.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama sesudah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat di malam hari."
Pelaksanaan puasa Tasua biasanya dilakukan pada hari kesembilan dalam bulan Muharram. Berdasarkan perhitungan penanggalan Gregorian atau Masehi, puasa Tasua pada 9 Muharram 1445 H akan jatuh pada 27 Juli 2023.
Baca Juga: Puasa Muharram Berapa Hari? Cek Informasi Lengkap di Sini
Sementara itu, puasa Asyura dikerjakan pada hari ke-10 Muharram. Dengan merujuk pada kalender Gregorian, tanggal pelaksanaan puasa Asyura pada 10 Muharram 1445 H akan jatuh pada 28 Juli 2023.
Penetapan di atas senada dengan keputusan yang tertuang dalam SKB 3 Menteri. Sesuai keputusan SKB 3 Menteri, tanggal 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 19 Juli 2023.
Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Tasua dan puasa Asyura yang benar.
1. Niat Puasa Tasua
Baca Juga: 1 Muharram 2023 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Cek Update SKB 3 Menteri
Dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, bacaan niat puasa tasua adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma tasu'a sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah Tasua, sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Asyura
Dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, bacaan niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
Keuatamaan melaksankaan puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram disampaikan oleh Imam Ghazali. Dalam Kitab Ihya' Ulumiddin,Imam Ghazali menjelaskan, "Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan mulia (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Rajab dan Muharram) di hari Kamis, Jumat dan Sabtu, maka Allah SWT akan mencatat baginya ibadah 700 tahun".
Selain Imam Ghazali, ulama besar lain juga menyinggung keutamaan puasa tasua dan puasa asyura. Keutamaan puasa Asyura disampaikan oleh Ibnu Abbas, berkata bahwa "Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhon."
Mengenai keutamaan itu Rasulullah SAW sendiri bersabda, "Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu."
Demikianlah penjelasan mengenai hukum, bacaan niat puasa Tasua dan Asyura, waktu pelaksanaan hingga keutamaan mengerjakannya.