Fakta dan Kronologi Fans JKT48 Meninggal Dunia Saat Konser di Semarang

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 14 Juli 2023 | 14:32 WIB
Fakta dan Kronologi Fans JKT48 Meninggal Dunia Saat Konser di Semarang
Fakta Tewasnya Fans JKT48 di Semarang (Instagram/@jkt48)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahmad Arsyad Disky, siswa SMKN 7 Kota Semarang dikabarkan meninggal dunia saat menonton konser JKT48. Konser tersebut berlangsung di Mal Tentrem Semarang, Jawa Tengah.

Ahmad meninggal dunia pada Selasa (11/7/2023) sekitar pukul 17.00 WIB, setelah sempat pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Telogorejo, Semarang.

Beberapa anggota JKT48 pun menyampaikan duka cita atas kepergian Ahmad. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum.

"Kami atas nama Pemerintah Kota Semarang mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya karena dia juga masih anak muda yang potensial. (Ahmad) juga seorang atlet kempo dan berprestasi," ujar Ita di rumah duka, Jalan Merbau Raya, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Judika Bikin Panik Rekan Artis Karena Postingan Instagram, Ternyata Hanya Gimmick

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut fakta dan kronologi seputar tewasnya fans JKT48 di Semarang.

Kronologi meninggalnya Ahmad

Ketika sedang menonton konser, Ahmad yang awalnya dalam kondisi duduk kemudian memutuskan untuk berdiri. Namun ia tiba-tiba pingsan. Setelah itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Telogorejo Semarang sekitar pukul 17.20 WIB.

Namun pihak rumah sakit mengatakan korban sudah dibawa dalam keadaan tanpa detak jantung maupun denyut nadi. Faktor penyebab meninggalnya Ahmad diduga karena kelelahan.

Korban kemudian dimakamkan di TPU Trunojoyo, Banyumanik, Semarang. Pemakaman berlangsung pada Rabu (12/7/2023) pukul 10.40 WIB.

Baca Juga: Hapus Semua Postingan IG Sampai Bikin Panik Rekan Artis, Judika Kini Ngaku Aksinya Cuma Gimmick Promosi Konser

Atlet kempo berprestasi

Ahmad rupanya merupakan seorang atlet yang berprestasi. Baru-baru ini, ia berhasil meraih juara dua Popda Semarang dan menjadi juara di kejuaraan lainnya. Sosoknya juga sudah mengikuti kempo sejak 2019 dan dinilai memiliki bakat yang baik. 

“Seminggu lalu kan masih sempat latihan bareng, terus tiba-tiba kok sudah tidak ada, rasanya masih kayak tidak percaya. Masih tidak percaya saja, gitu,” ungkap Muhammad Nafi Ali, teman almarhum.

Konser tidak berizin

Konser JKT48 di Semarang itu diketahui tidak memiliki izin dari kepolisian. Pejabat Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Lafri Prasetyono menuturkan pihaknya belum menerbitkan izin untuk itu. 

Alasannya, persyaratan dokumen yang diajukan masih kurang. Izin itu diajukan oleh pihak Mal Tentrem Semarang tanpa Event Orgaizer (EO). 

"Kami cek ke bagian Intel, belum keluar rekomendasi atau izin apapun karena ada berkas syarat yang belum lengkap. Kami hanya menerima rekomendasi dari Polsek Semarang Tengah sebagai salah satu syarat perijinan disini dan ke Polda," ungkap Lafri saat dikonfirmasi pada Rabu (12/7/2023).

Ditelusuri lebih lanjut

Kepolisian juga mendalami penyebab kematian Ahmad termasuk dugaan melebihi kapasitas. Pihaknya mencari tahu apakah faktor penyebab adalah berdesakan atau tidak.

Sebanyak 8 orang termasuk panitia dan keluarga hingga rumah sakit pun diperiksa. Polisi turut memeriksa CCTV untuk membandingkan pernyataan.

"Untuk berdesak-desakan sejauh ini masih kita cari bukti pembanding dari CCTV dan terkait penyebabnya juga masih kita akan dalami lagi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan, Kamis (13/7/23).

Tanggapan pihak JKT48

Atas peristiwa tersebut, pihak JKT48 menyampaikan belasungkawa melalui akun Twitternya @officialJKT48. Pihaknya juga akan mengheningkan cipta di tur berikutnya.

"Untuk menghormati kepergian beliau, JKT48 akan mengajak seluruh member, staff, dan fans yang hadir di JKT48 Summer Tour Malang dan Solo untuk mengheningkan cipta bersama sebelum aktivitas acara dimulai," imbuh pihak JKT48.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI