Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto bungkam ketika ditanyai lebih jauh mengenai perkembangan penyidikan kasus dugaan kebocoran dokumen hasil penyelidikan di Kementerian ESDM oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
"Nanti, nanti," ujar Karyoto kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis (13/7/2023).
Karyoto juga enggan menerangkan lebih jaih mengenai jadwal gelar perkara penetapan tersangka kasus ini. Dia hanya meminta awak media bertanya kepada penyidik.
"Saya bukan penyidik, nanti saya tanya ke penyidik," ucap dia.
Naik Penyidikan
Karyoto sebelumnya menjelaskan keputusan naiknya kasus tersebut ke penyidikan. Dia menyebut hal itu dilakukan, setelah penyidik melakukan klarifikasi terhadap beberapa saksi.
"Setelah dilakukan pemeriksaan awal, ada beberapa pihak-pihak yang diklarifikasi, kami memang sudah menemukan adanya peristiwa pidana," kata Karyoto di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Sebagaimana diketahui Polda Metro Jaya total menerima 16 laporan terkait kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan KPK menyangkut perkara korupsi perizinan tambang di Kementerian ESDM. Salah satu pihak yang melaporkan, yakni Wakil Ketua Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI).

LP3HI melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 11 April 2023 lalu. Laporan diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/1951/IV/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Nasib Hasbi Hasan usai Ditahan KPK, Status Hakim Terancam Dicabut?
"Laporan ini terkait dengan bocornya hasil penyelidikan KPK atas tindak pidana korupsi dalam bidang pertambangan di Kementerian ESDM, yang ditemukan pada saat penggeledahan di kantor ESDM," kata Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).