Polemik Partai Golkar Mendadak Diminta Ganti Ketum, Airlangga Tergeser Luhut?

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 13 Juli 2023 | 10:36 WIB
Polemik Partai Golkar Mendadak Diminta Ganti Ketum, Airlangga Tergeser Luhut?
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. [ANTARA/Aprillio Akbar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Golkar tengah terguncang karena kinerja Airlangga Hartarto sebagai pucuk pimpinan partai mulai dipertanyakan. Posisinya sebagai ketua umum dan calon presiden dari Partai Golkar pun terancam.

Bahkan tokoh-tokoh senior Golkar meminta DPP Golkar menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mengganti Airlangga. Simak polemik Partai Golkar yang mendadak diminta ganti ketum berikut ini.

Golkar Belum Punya Sikap Hadapi Pilpres 2024

Airlangga Hartanto ditetapkan menjadi ketua umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada Selasa, 20 Desember 2017, menggantikan Setya Novanto. Dia kemudian diusung menjadi calon presiden 2024 melalui musyawarah nasional (munas) pada 2019. 

Namun 4 tahun berlalu sampai sekarang arah politik Golkar masih belum jelas. Golkar belum punya sikap akan membentuk poros sendiri atau bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk. Padahal Pilpres 2024 tinggal 7 bulan lagi. 

Apalagi saat ini elektabilitas Airlangga Hartanto sebagai capres sangat tidak menjanjikan. Airlangga sulit mengejar popularitas dan elektabilitas kandidat lain seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan. Nama Airlangga hanya berkutat di posisi 10 besar, bahkan untuk masuk 5 besar juga sulit.

Pengganti Airlangga

Kondisi ketidakpastian Airlangga itu membuat elite Golkar yang tergabung dalam Dewan Pakar menggelar Rapat Pleno Minggu (9/7/2023) lalu. Hasilnya, ada tiga rekomendasi yang harus dijalankan Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar.

Rekomendasi pertama yakni meminta Airlangga membentuk poros baru di luar koalisi yang sudah ada. Poros baru dinilai akan menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar.

Baca Juga: Dear Calon Presiden, Luhut Titip Program Jokowi Ini Dilanjutkan: Nggak Boleh Ditawar!

Rekomendasi kedua adalah sejalan dengan rekomendasi pertama, maka Airlangga mendeklarasikan diri sebagai capres dari Partai Golkar. Airlangga juga sekaligus menentukan pasangan calon wakil presidennya sesegera mungkin dengan batas waktu paling lambat sebelum bulan Agustus 2023 berakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI