Suara.com - Puasa adalah salah satu amalan yang memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam. Puasa Muharram, khususnya pada hari ke-10 yang dikenal sebagai Ashura, memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim. Puasa ini mengandung makna spiritual yang mendalam dan merujuk pada peristiwa sejarah penting dalam Islam. Berikut adalah keutamaan puasa Muharram serta bacaan niat dan hukumnya.
Puasa Muharram dan Keutamaannya
Puasa Muharram memperkaya spiritualitas seseorang dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa ini memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk merefleksikan perjalanan hidup mereka dan memperbaiki hubungan mereka dengan Sang Pencipta. Selain itu, puasa Muharram juga memberikan kesempatan untuk memohon ampunan, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah dalam rangka menguatkan hubungan spiritual.
Salah satu keutamaan puasa Muharram adalah memperingati peristiwa sejarah yang penting dalam Islam, yaitu peristiwa di mana Nabi Musa (AS) dan umatnya diselamatkan dari penindasan Fir'aun dan pasukannya. Nabi Musa dan umatnya berhasil melewati Laut Merah, sedangkan pasukan Fir'aun tenggelam.
Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam, Amalan Jelang 1 Muharram 1445 H
Dalam riwayat lain, puasa Muharram juga melambangkan kesyukuran umat Islam atas keselamatan Nabi Nuh (AS) dan umatnya setelah banjir besar yang menghancurkan peradaban yang jahat.
Hukum Melaksanakan Puasa Muharram
Hukum puasa Muharram adalah sunnah muakkadah, yang artinya dianjurkan dan sangat ditekankan untuk dilakukan. Puasa ini tidak wajib, tetapi memiliki pahala yang besar bagi umat Muslim yang melaksanakannya. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Puasa di hari Ashura, aku berharap kepada Allah dapat menghapuskan dosa tahun yang telah lalu."
Bagi umat Muslim yang berniat berpuasa Muharram, bacaan niatnya dapat dilakukan sebagai berikut:
"Usm 'syr'a sunnatan lillhi ta'l."
Baca Juga: 5 Pantangan Malam Satu Suro yang Dipercaya Masyarakat, Bisa Membawa Petaka!
Artinya, "Aku berniat berpuasa pada hari Asyura sebagai sunnah karena Allah SWT."
Puasa Muharram juga dianjurkan untuk dilakukan dengan puasa tambahan pada hari sebelum atau sesudahnya, seperti puasa pada tanggal 9 dan 11 Muharram. Hal ini mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW yang juga melaksanakan puasa tambahan pada hari-hari tersebut.
Amalan Saat Puasa Muharram
Dalam melaksanakan puasa Muharram, umat Muslim juga dianjurkan untuk meningkatkan amalan kebaikan lainnya, seperti bersedekah, beribadah, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Amalan-amalan ini akan meningkatkan keberkahan dan pahala yang didapatkan selama bulan Muharram.
Dalam kesimpulannya, puasa Muharram memiliki keutamaan yang besar dalam agama Islam. Selain memperkaya spiritualitas umat Muslim, puasa ini juga menghormati peristiwa bersejarah yang penting dalam Islam. Dengan melaksanakan puasa Muharram, umat Muslim dapat memperbaiki hubungan dengan Allah, memohon ampunan-Nya, dan mendapatkan pahala yang besar. Semoga puasa Muharram ini dapat menjadi sarana bagi umat Muslim untuk memperkuat iman dan meningkatkan kualitas spiritualitas mereka.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat