Suara.com - Pemerintah Belanda akhirnya mengembalikan sejumlah benda bersejarah milik Indonesia yang sudah lama dirampas.
Kanal pemberitaan pemerintah Pusat Belanda, Rijksoverheid juga turut mengakui bahwa ratusan harta karun Nusantara tersebut dirampas lantaran tak seharusnya berada di tangan Belanda.
Sekretaris Negara Bidang Kebudayaan dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gunay Uslu menyampaikan bahwa pihaknya telah resmi menyerahkan sejumlah harta karun tersebut dalam prosesi seremonial.
Tepatnya pada Senin (10/7/2023), Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudtistek Hilmar Farid telah menerima ratusan harta karun di di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Baca Juga: Harta Karun Lombok Ditaksir Bernilai Triliunan Dikembalikan ke Indonesia
Harta karun milik Indonesia tersebut dalam proses pengiriman agar bisa kembali ke Tanah Air.
Lantas, benda bersejarah apa saja yang akhirnya berada di tangan Indonesia sebagai pemilik sahnya?
335 harta karun Lombok
Harta karun yang dikembalikan jumlahnya ada 472 unit, dan 335 harta karun Lombok. Ratusan harta karun tersebut dirampas oleh pemerintahan kolonial Belanda kala menjajah Indonesia.
Komite Koleksi Kolonial mencatat bahwa ratusan harta karun Lombok adalah hasil penjarahan dan rampasan perang pada masa kolonial atau Ekspedisi Lombok 1894.
Baca Juga: Perkiraan Nominal Rampasan Belanda dari Indonesia, Capai Ratusan Miliar?
Pihak yang merampas harta pusaka Nusantara dari tangan pemiliknya yang sah tak lain adalah Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Benda-benda bersejarah tersebut akhirnya diboyong ke Rijksmuseum Amsterdam.
Salah satu artefak Lombok yang ternama yakni bagian dari Puri Cakranegara yang disimpan di Tropenmuseum
Empat patung Singosari
Pemerintah Kolonial Belanda juga sempat memboyong pulang empat patung bersejarah yang dibuat pada era kerajaan Singosari. Semula empat patung tersebut disimpan di Museum Volkenkunde, Leiden.
Adapun empat arca tersebut merupakan simbolisasi dari beberapa Dewa yang dipuja pada masa Singosari yakni Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha.
Keris pusaka kerajaan Klungkung
Keris pusaka yang seharusnya berada di tangan kerajaan Klungkung juga sempat diboyong ke Negeri Kincir Angin dan menjadi koleksi Museum Volkenkunde, Leiden.
132 karya seni Bali
Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja dalam keterangannya Selasa (11/7/2023) juga mengungkap Belanda telah mengembalikan 132 karya seni dari para seniman di Bali.
Karya seni tersebut sejatinya adalah hasil tangan kelompok seni Pita Maha yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad, Walter Spies, dan Rudolf Bone.
Kontributor : Armand Ilham