Kronologi 3 Jemaah Asal Indonesia Hilang saat Puncak Haji, Diduga Penderita Demensia

Selasa, 11 Juli 2023 | 20:28 WIB
Kronologi 3 Jemaah Asal Indonesia Hilang saat Puncak Haji, Diduga Penderita Demensia
Ilustrasi Ibadah Haji, Rukun Haji, kakbah, mekkah, makkah, jemaah haji (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga orang jemaah haji asal Indonesia hilang dan belum ditemukan sejak puncak haji usai. Ketiga jemaah haji itu berasal dari kelompok terbang Kloter 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65), Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20), dan Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10).

Ketiganya merupakan jemaah lanjut usia dan menderita demensia. Identitas ketiga jamaah haji tersebut yakni Suharja Wardi Ardi (69) Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10), Idun Rohim Zen (87) yang berasal dari Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20), dan Niron Sunar Suna (77) dari Kloter 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65).

Ketiga jemaah itu hilang di kawasan Masyair yakni Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Berikut ini kronologi ketiga jemaah haji asal Indonesia hilang saat puncak haji.

1. Idun Rohim Zen (87) dari Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20)

Baca Juga: 5 Fakta Suanarti Pamer Emas 180 Gram Usai Berhaji: Imitasi Senilai 900Ribu

Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20), Maytizah Husna menjelaskan Idun meminta izin ke toilet pada 27 Juni 2023 pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS), tepatnya di tengah masa wukuf Arafah. Sejak itu, Idun belum kembali padahal seharusnya pulang pada 29 Juli nanti.

"Ketika itu, izin ke toilet dan tak mau ditemani. Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di Arafah, tidak ketemu," kata Maytizah, Jumat (7/7/2023) petang, dalam pencarian di kawasan Arafah, dikutip dari nu.or.id.

Keluarga Idun pun berupaya memanjatkan doa agar para jemaah segera ditemukan.

2. Suharja Wardi Ardi (69) dari Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10)

Ketua Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT 10), Cece Moh Yahya menyatakan Suharja hilang saat Suharja bersama sang istri mengambil wudhu menjelang dhuhur saat wukuf di Arafah. Petugas pun langsung mencari di area maktab.

Baca Juga: Berkaca dari Jemaah Haji Asal Makassar, Ini Cara Membedakan Emas Asli dengan Imitasi

"Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada," terang Cece, pada Sabtu (8/7/2023).

3. Niron Sunar Suna (77) dari Kloter 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65).

Niron terpisah dari rombongannya saat berada di Mina pada 29 Juni 2023 atau 11 Dzulhijjah. Saat itu, Niron dan rombongan KBIH Nurul Haramain melakukan lontar jumrah di hari kedua usai waktu subuh.

Sebenarnya jadwal mereka adalah sore hari pukul 17.30 WAS. Namun sesampainya di tenda, Niron tidak bersama rombongan lagi.

Sang istri yang tidak melihat Niron kembali hingga sore pun melapor ke Ketua Kloter, Hartono. Informasi ini kemudian diteruskan ke Seksi Layanan Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH  atau Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi di Mina.

Proses pencarian pun dilakukan ke PPIH Embarkasi SUB dan PPIH Daerah Kerja Mekkah. Namun Niron belum ditemukan hingga pada 5 Juli sore tas paspor, baju Niron dan kalung identitasnya ditemukan.

Tim pencarian pun menghubungi RS Atowari Mina untuk mengecek keberadaan jemaah tersebut. PPIH Arab Saudi juga mengumpulkan dokumen dan melaporkannya ke kepolisian Arab Saudi.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI