Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan pemerintah tidak akan membubarkan Pondok Pesantren Al-Zaytun yang berada di Kawasan Indramayu, Jawa Barat (Jabar).
Sebab pemerintah mengakui bahwa sekolah tersebut menghasilkan lulusan-lulusan terbaik.
"Al-Zaytun sebagai pondok pesantren itu tidak akan dibubarkan, pemerintah mengakui bahwa sekolah itu baik produknya," kata Mahfud di kantornya, Selasa (11/7/2023).
Tetapi, Mahfud menyampaikan, bila ditemukan adanya penyimpangan dalam ajaran di Al-Zaytun maka akan dibina oleh pemerintah.
"Sehingga kita akan bina, akan sesuaikan kurikulumnya, akan bersihkan kalau ada kotoran-kotorannya di dalam pelaksanaannya. Tidak akan dijatuhi sanksi apa-apa. Akan terus berjalan, dibina oleh pemerintah pemikiran agamanya," ujar Mahfud.
Meski begitu, pembinaan tidak akan dilakukan kepada pentolan Al-Zaytun yakni Panji Gumilang. Mahfud mengatakan pemerintah akan merampungkan proses pidana Panji Gumilang.
"Tapi Panji Gumilang, yang merupakan tokoh di Pondok Pesantren Al-Zaytun ini tindak pidananya akan kita selesaikan agar tidak selalu menjadi isu setiap ada event politik," ungkap Mahfud.
Polisi Gelar Perkara
Untuk diketahui, penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Ditipidum) Bareskrim Polri segera melakukan gelar perkara untuk menentukan status tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian yang diduga dilakukan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Aksi Pencucian Uang Panji Gumilang
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut, gelar perkara penentuan tersangka rencananya akan dilaksanakan usai penyidik usai memeriksa saksi, saksi ahli, dan bukti-bukti terkait perkara tersebut.