Profil Imam Prawoto, Anak Panji Gumilang yang Pernah Ucapkan Selamat ke Taliban

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 11 Juli 2023 | 14:03 WIB
Profil Imam Prawoto, Anak Panji Gumilang yang Pernah Ucapkan Selamat ke Taliban
Imam Prawoto, Rektor Institut Agama Islam Al Zaytun Indonesia (Facebook.com/ Imam Prawoto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang tengah jadi perbincangan publik. Setelah berbagai kontroversi yang dibuat di Al Zaytun, anak Panji Gumilang yang bernama Imam Prawoto juga mendapat perhatian publik.

Imam Prawoto ternyata pernah membuat warganet geram karena ulahnya secara diam-diam mengajak aktivis Pro Israel dan Yahudi untuk berkolaborasi. Tak cuma itu, sosoknya juga pernah mengunggah ucapan selamat kepada Taliban setelah menguasai kembali Afganistan.

Simak profil Imam Prawoto berikut ini.

Profil Imam Prawoto

Baca Juga: Alamat Lengkap Pesantren Al-Zaytun Lengkap dengan Profilnya

Imam Prawoto merupakan anak laki-laki dari pengasuh ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang. Dia pernah mengenyam pendidikan di SMPN 1 Menes Pandeglang (1984) serta di pesantren Arrisaalah Slahung Ponorogo (1988).

Kemudian Imam melanjutkan pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Tangerang (1991) serta pesantren Darussalam Gontor Ponorogo (1992). Selanjutnya dia berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah (1994) dan STIEN Jakarta (2012) sukses meraih gelar Sarjana Ekonomi.

Tak sampai di situ, Imam masih menempuh pendidikan di Auckland Institute of Studies St. Helens, New Zealand pada tahun 2007 silam. Ia kemudian berhasil meraih gelar Master in Business Administration.

Dia juga menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (1992) serta Persatuan Pelajar/Mahasiswa Indonesia Auckland - New Zealand (2002-2005).

Selanjutnya Imam bergabung dalam beberapa organisasi antara lain Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO), Masyarakat Indonesia Membangun (MIM), serta Paguyuban Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia (PPPKPI).

Baca Juga: Pakar Intelijen Soal Al Zaytun: Kalau Patuh dan Taat Undang-Undang Mereka Punya Hak yang Sama dengan Rakyat Biasa

Imam Prawoto sendiri menjabat sebagai rektor di Institut Agama Islam Al Zaytun Indonesia  atau IAI AL-AZIS Indramayu, Jawa Barat. Dia juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) sejak 2006 yakni yayasan yang mendirikan ponpes Al Zaytun pada 1993.

Selain itu Imam menjadi Komisaris Utama PT. BPR Dian Faraqo Gemilang (Bank DFG) Bekasi sejak tahun 2010. Dia juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Desa Kota Indonesia (KOP DESKOT) Indramayu sejak tahun 2012.

Dalam dunia politik, Imam Prawoto pernah jadi Calon Anggota DPR RI (caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2014 untuk Dapil Jawa Timur X.

Kemudian tahun 2019, dia menjadi salah satu caleg DPR RI dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk Dapil DKI Jakarta III.

Dukung Aktivis Pro Israel

Imam Prawoto sempat diam-diam mengajak Aktivis Pro Israel dan Yahudi untuk berkolaborasi. Hal ini terungkap dari pengakuan Monique Rijkers, soeang aktivis Pro Israel dan Yahudi yang sempat didatangi oleh Imam Prawoto. 

Monique Rijkers mengatakan bahwa pada tahun 2016 silam dia sempat hendak mengadakan sebuah acara bersama dengan para anggota Aktivis Pro Israel dan Yahudi yang lain.

Sebelum acara bertajuk festival film toleransi itu dilaksanakan, Imam Prawoto menawarkan diri supaya ikut andil.

"Saya didatangi pria yang mengaku sebagai anaknya (Panji Gumilang). Namanya pak Imam Prawoto. Waktu itu saya mau bikin festival film toleransi. Pak Imam datang menawarkan diri untuk terlibat dalam acara saya," ungkap Monique Rijkers pada 5 Juli 2023 di salah satu kanal YouTube.

Imam Prawoto menawarkan untuk mengkolaborasikan acara festival film toleransi dengan nyanyian khas Yahudi berjudul 'Hevenu Shalom Aleichem'.

Dia juga menawarkan pada Monique untuk mengirimkan beberapa santri Al Zaytun supaya membawakan lagu Hevenu Shalom Aleichem ketika pembukaan festival film toleransi itu.

Imam Prawoto bahkan bersedia mengutus santri ponpes Al Zaytun untuk menari dengan iringan lagu Yahudi berjudul Havana Gila.

"Nantinya mereka yang menyanyikan lagu Havenu Shalom Aleichem, kemudian santri-santri menari diiringi lagu Havana Gila," ungkap Monique Rijkers.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI