Suara.com - Renovasi Jakarta International Stadium (JIS) terus menjadi sorotan karena menimbulkan polemik. Rencana renovasi itu muncul setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Menteri PUPR melakukan inspeksi ke stadion yang dibangun era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Perusahaan konsultan desain dan konstruksi asal Inggris Buro Happold yang sebelumnya disebut sebagai desainer JIS kini telah memberikan bantahannya.
Buro Happold mengaku tidak pernah diminta untuk mendesain stadion warisan eks Gubernur DKI Jakarta melainkan hanya membuat panduan desain.
Buro Happold memiliki pengalaman panjang mendesain stadion sepak bola bertaraf internasional. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini sederet stadion dunia yang didesainnya.
Baca Juga: Bela Proyek Warisan Anies Baswedan, PKS Anggap Desain JIS Tak Harus Sesuai Panduan Buro Happold
1. Education City Stadium
Education City Stadium di Doha, Qatar yang dipakai untuk gelaran Piala Dunia 2022 ini juga melibatkan Buro Happold. Buro Happold merancang dan menyampaikan serangkaian hasil penting dalam proyek tersebut. Desain ulang atap oleh Buro Happold mampu menghemat 5000 ton baja.
Melalui situs resminya, Buro Happold bekerja sama dengan Jakarta konsultindo untuk menyiapkan strategi komersialisasi dan masterplan awal yang akan menyajikan pengalaman luar biasa. Stadion dengan kapasitas 82.000 kursi itu diharapkan mampu membawa manfaat bagi masyarakat luar.
2. Astana Arena
Astana Arena di Kazakhstan menjadi salah satu stadion yang dirancang Buro Happold. Stadion ini cukup rumit karena dibangun di Kota Astana, ibu kota terencana yang paling dingin di dunia.
Baca Juga: Anggaran Rp5 Triliun untuk Proyek JIS, Kini Jadi Polemik dan 'Alat Politik'
Desain tersebut menghadirkan arena olahraga dan hiburan serba guna yang mampu merekayasa salju di sekitarnya. Kapasitas Astana Arena ini mencapai 30.000 tempat duduk.
Atapnya dibuat terbuka dan mampu menahan lapisan salju dua kali lebih tebal dari sebagian besar penjuru dunia. Arena ini digunakan sebagai rumah bagi Liga Utama Kazakhstan dan Liga Divisi Satu.
3. Bramley-Moore Dock Stadium
Bramley-Moore Dock Stadium ini terletak di Liverpool, Inggris. Stadion ini menghidupkan situs semi terlantar yang jaraknya sekitar 2 mil di sepanjang Mersey dari gedung Royal Liver yang terkenal.
Tempat ini memiliki kapasitas 52.888 dengan pemandangan lapangan yang tidak terganggu. Desain ini menggunakan pendekatan “Football First” yang akan meningkatkan pengalaman pengunjung.
4. Aviva Stadium
Aviva Stadium adalah stadium yang terletak di Dublin, Irlandia. Stadium ini berkapasitas 50.000 kursi.
Bangunan ini adalah rumah bagi Persatuan Sepak Bola Rugby Irlandia dan Asosiasi Sepak Bola Irlandia. Stadium Aviva ini dibangun di area yang sangat sempit dan melingkari jalur kereta DART lokal.
Buro Happold berhasil mendesain dan menghadirkan gedung yang mampu menampung ribuan orang. Selain itu, stadium ini juga tak kalah menarik dan mampu menghadirkan pertandingan papan atas olahraga, hiburan, kenyamanan, dan keamanan.
JIS Disebut Tak Ikuti Panduan Buro Happold
Proyek Buro Happold dengan JIS ini menggabungkan strategi desain, komersialisasi dan operasi ke rencana pengembangan terpadu dan terbagi menjadi 3 fase. Fase pertama yakni penyampaian penilaian dasar teknis dari lokasi, menyoroti potensi dan risiko lingkungan serta tata ruang.
Fase 2, menyediakan desain layanan mangkuk dan bangunan stadion yang berkoordinasi dengan model operasi stadion yang diusulkan serta strategi komersial. Fase 3, mengusulkan desain rencana induk konsep dan penilaian keuangan awal.
Lebih lanjut, Buro Happold membeberkan desainnya tidak jadi dipakai. Padahal poin desain JIS oleh Buro Happold adalah anti banjir.
Buro Happold juga menyoroti letak JIS di sekitar pemukiman. Buro Happold pun menyadari adanya ketimpangan sosial. Oleh sebab itu, Buro Happold menyarankan desain stadion yang ramah untuk masyarakat lingkungan yakni dengan sarana olahraga yang dapat dinikmati kalangan manapun.
Buro Happold juga memberi panduan desain yang ramah akses pengunjung. Namun, panduan ini tidak dipakai oleh Jakarta Konsultindo.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma