15 dan 16 Juni Matahari Lintasi Atas Kakbah, Kemenag Imbau Umat Islam Cek Arah Kiblat

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 10 Juli 2023 | 11:51 WIB
15 dan 16 Juni Matahari Lintasi Atas Kakbah, Kemenag Imbau Umat Islam Cek Arah Kiblat
Ilustrasi Kakbah. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) memberikan imbauan kepada umat Islam di Indonesia untuk mengecek arah kiblat pada Sabtu (15/7/2023) hingga Minggu (16/7/2023). Pasalnya dalam periode waktu itu, Matahari melintas tepat di atas Kakbah.

Sebagai informasi, tanggal 26 dan 27 Zulhijah 1444H memang akan terjadi peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat, tepatnya pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib menjelaskan bahwa peristiwa Istiwa A’zam merupakan momen saat Matahari melintasi atas Kakbah.

Karena itu, lanjut Adib, arah kiblat secara otomatis akan searah dengan Matahari. Hal ini bisa dilihat terjadinya bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat, di mana peristiwa ini bisa ditinjau berdasarkan ilmu astronomi atau ilmu falak.

Baca Juga: Perlukah Menggunakan Sunscreen saat Musim Hujan? Simak Fakta-faktanya Berikut Ini

“Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Sabtu dan Ahad, tanggal 15 dan 16 Juli 2023 bertepatan dengan 26 dan 27 Zulhijah 1444 Hijriah pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA, Matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," jelas Adib, Senin (10/7/2023).

“Ini (peristiwa Istiwa A'zam) adalah waktu yang tepat bagi kita, umat muslim Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat,” sambung Adib.

Adib menjelaskan bahwa ada berbagai teknik yang bisa diterapkan untuk memverifikasi arah kiblat. Salah satunya dengan menggunakan kompas dan teodolit.

Terlepas dari itu, umat Islam bisa memastikan arah kiblat dengan cara lebih mudah, yakni melihat arah bayangan benda.

"Dalam kondisi seperti ini, yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus," jelas Adib.

Baca Juga: Beasiswa Santri 2023: Cek Jadwalnya Sebelum Berakhir, 1000 Kuota Tersedia!

"Atau bisa menggunakan lot atau bandul (untuk mengecek arah kiblat). Permukaan dasar (lot/bandul) harus datar dan rata, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom," tandas Adib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI