Mengenal Sinagoge, Tempat Ibadah Orang Yahudi Diduga Ada di Al Zaytun

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 09 Juli 2023 | 14:08 WIB
Mengenal Sinagoge, Tempat Ibadah Orang Yahudi Diduga Ada di Al Zaytun
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu. [Dok. Al Zaytun]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, masih menjadi sorotan publik. Baru-baru ini, ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama. Adapun dirinya mulai disorot usai diduga menganut ajaran sesat. Salah satunya, memperkenalkan salam Yahudi.

Panji Gumilang sebagai antek-antek Yahudi pun semakin diperkuat dengan adanya temuan gedung sinagoge di Al Zaytun. Gedung yang berada di utara masjid mewah ini terlihat besar dengan atap berwarna biru. Lalu, ada pula lambang seperti bendera Israel.

Lantas, apa itu sinagoge?

Apa Itu Sinagoge?

Baca Juga: Panji Gumilang Beri Penjelasan Mengapa Perempuan Bisa Jadi Khatib di Al-Zaytun

Sinagoge yang memiliki nama lain Kanisah merupakan tempat ibadah bangsa Yahudi. Dalam bahasa Yunani synagogue berarti belajar bersama dan berasal dari bahasa Ibrani yang bermakna jemaah. Jadi, arti sinagoge sebetulnya adalah persekutuan.

Sinagoge dianggap penting bagi Yahudi, tepatnya sejak Bait Suci yang menjadi pusat beribadah mereka, hancur pada tahun 70 M. Sementara asal usul tempat ini banyak yang percaya berdiri di pembuangan di Babel sejak 500 tahun SM.

Tak hanya itu, Sinagoge juga dibangun sebagai tempat untuk calon-calon penganut Yahudi. Sementara fungsi utamanya menurut para ahli, untuk beribadah, seperti saat Sabat atau hari-hari besar lainnya. Lalu, di sana juga sering dilakukan pembacaan Taurat dan doa.

Sinagoge juga kerap dijadikan tempat belajar agama Yahudi dan pertemuan warga. Tepatnya untuk membahas persoalan keagamaan, sosial, hingga politik. Di sisi lain, dalam beberapa lokasi, keberadaan laki-laki dan perempuan di Sinagoge, dipisahkan.

Di dalam Sinagoge, terdapat beberapa petugas dengan masing-masing pekerjaannya. Pertama, ada Arkôn yang berperan sebagai kepala dengan tugas mengatur ketertiban sinagoge dan umat serta mengawasi ibadah.

Baca Juga: Usai Diperiksa, Panji Gumilang Bocorkan 4 Poin Pertanyaan Dari Penyidik Bareskrim Polri

Lalu, ada Khazzân yaitu petugas yang memiliki pekerjaan kasar, kepengawasan, hingga administratif. Ia bekerja merawat Sinagoge serta perabot dan kitab-kitabnya. Ia juga yang berdiri di atas gedung untuk memproklamasikan hari besar.

Terakhir, ada pula Syelîakh Sibûr yang bekerja sebagai pelafal doa saat ibadah di Sinagoge. Adapun syarat untuk menjadi Syelîakh Sibûr, yakni rajin, dewasa, kepala keluarga, tidak kaya, bukan seorang pedagang, memiliki suara nyaring, dan bijak dalam melakukan pengajaran.

Diketahui bahwa awalnya, Syelîakh Sibûr bukanlah posisi melainkan seseorang yang dipanggil khusus untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Posisi ini seringkali dirangkap oleh Khazzân, sehingga keduanya melebur menjadi satu.

Sementara itu, benar atau tidaknya ada sinagoge di Al Zaytun masih simpang siur. Pihak ponpes hingga kini belum memberikan konfirmasi terkait tuduhan adanya tempat ibadah bangsa Yahudi di kompleks pesantren yang berlokasi di Indramayu tersebut.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI