DPP PDIP Segera Panggil Effendi Simbolon Buntut Kasih Sinyal Dukung Prabowo, Terancam Kena Sanksi?

Erick Tanjung Suara.Com
Minggu, 09 Juli 2023 | 02:55 WIB
DPP PDIP Segera Panggil Effendi Simbolon Buntut Kasih Sinyal Dukung Prabowo, Terancam Kena Sanksi?
Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bidang kehormatan partai segera memanggil Effendi Simbolon terkait pernyataan pribadinya yang memberi sinyal mendukung Prabowo Subianto.

Hasto menegaskan semua kader PDI Perjuangan harus satu arah mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo.

"Seluruh kader PDI Perjuangan, setelah 21 April ketika keputusan sudah diambil oleh Ketua Umum Partai Ibu Megawati Soekarnoputri, semua harus satu arah, mendukung Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto saat jumpa pers di Rumah Aspirasi Relawan, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Menurut dia, kedisiplinan kader partai merupakan sikap yang mutlak sehingga jika ada kader yang sikapnya tidak sesuai dengan arah partai, maka akan berhadapan dengan bidang kehormatan DPP PDI Perjuangan.

Baca Juga: Kata PPP soal Prabowo Sebut Sempat Ingin Ganjar Jadi Cawapresnya

Dia mengatakan Dewan Kehormatan PDI Perjuangan secara otomatis dan sistemik menjalankan tugasnya memanggil dan memeriksa kader-kader partai yang tidak disiplin dalam bersikap.

"Karena PDI Perjuangan adalah partai ideologi berdasarkan Pancasila dan keputusan sudah diambil sehingga seluruhnya wajib," ujar Hasto.

Effendi Simbolon dalam acara rapat kerja nasional perkumpulan orang-orang Batak bermarga Simbolon (PSBI), organisasi yang dia pimpin sejak 2007, menilai Prabowo Subianto merupakan sosok yang pantas memimpin Indonesia ke depan menggantikan Presiden Joko Widodo.

“Saya pernah menyampaikan saya melihat seyogianya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara. Jadi, kelasnya itu sama. Kalau ada 3, ada 4 ya sekelas Prabowo sehingga kita memang mampu berkompetisi di dunia internasional, yang mampu merajut keharmonian dari Aceh hingga Papua,” kata Effendi Simbolon pada sela-sela acara Rakernas PSBI di Jakarta, Jumat (7/7).

Dia melanjutkan penilaian pribadinya terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerinda itu punya karakter dan kemampuan yang dapat memimpin Indonesia ke depan.

Baca Juga: Kader PDIP Dukung Prabowo Subianto Jadi Presiden, Hasto Bakal Panggil Effendi Simbolon

“Saya secara jujur berharap Indonesia dinahkodai oleh pemimpin yang punya kehandalan, otherwise kita menjadi porak-poranda. Negara, yang tadi disampaikan Pak Prabowo, begitu besarnya aset bangsa, aset negara, aktiva negara, tetapi kita kemudian tidak mampu mengoptimalkan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. "Tadi saya kira kita bisa membacalah, secara jujur, secara objektif, saya melihat itu ada di Pak Prabowo,” kata Effendi.

Walaupun demikian, Effendi menegaskan posisinya sebagai kader PDI Perjuangan tetap mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang diusung oleh PDIP.

“Ya saya kader partai, tetapi sekaligus saya punya tanggung jawab moral, punya tanggung jawab politik,” kata dia.

Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI