Suara.com - Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang sangat pesat. Terbaru, ada fenomena deepfake yang dapat mengecoh siapa saja tanpa pandang bulu. Hal ini tentu sangat merugikan orang awam yang tak begitu paham tentang teknologi. Lantas apa itu deepfake?
Dikutip dari laman TechTarget, Deepfake merupakan salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang dipakai untuk membuat foto, audio, video hoax yang sangat meyakinkan. Deepfake sebenarnya diciptakan menggunakan dua algoritma AI yang bertentangan. Salah satunya disebut generator, lalu yang lain disebut sebagai diskriminator.
Generator, alat yang meciptakan konten multimedia, meminta diskriminator untuk dapat menentukan apakah sebuah konten yang ditayangkan asli atau palsu. Secara bersamaan, mereka membentuk sesuatu yang disebut sebagai Generative Adversarial Network (GAN).
Tiap kali diskriminator akurat saat mengidentifikasi konten sebagai hal yang palsu, maka ia dapay menghasilkan informasi yang sangat berharga mengenai perbaikan yang berguna untuk menentukan deepfake selanjutnya.
Kecanggihan dari deepfake ini menyebabkan mata biasa sulit dalam membedakan mana konten asli ataupun palsu. Akan tetapi, para peneliti Facebook mengungkapkan mereka sudah mengembangkan kecerdasan buatan yang bisa mengidentifikasi deepfake. Selain itu, mereka juga mengklaim dapar melacak asal konten dengan menggunakan reverse engineering atau rekayasa balik.
Perangkat lunak baru dalam Facebook dapat menjalankan gambar deepfake melalui jaringannya. Lalu program AI mencari sidik jari yang masih tertinggal pada proses pembuatan yang kerap digunakan untuk mengubah sebuah gambar digital. Sidik jari yang tertinggal ini juga menjadi pola unik yang sama-sama bisa digunakan untuk mengidentifikasi sebuah model generatif dari mana gambar tersebut berasal.
Apa itu deepfake?
Kata deepfake sendiri memuat dua istilah, yaitu kajian mendalam (deep learning) dan fake yang artinya palsu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, deepfake adalah kecerdasan buatan (AI). Istilah sederhananya, deepfake merupakan video atau gambar palsu yang dibuat dengan kajian mendalam.
Kajian mendalam yang dimaksud merupakan serangkaian AI yang memiliki arti penataan algoritma. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengkaji dan membuat keputusan secara cerdas sendiri.
Baca Juga: Motif Balas Dendam dan Cuan, Bikin Industri Deepfake Marak di Darknet
Deepfake tentu memiliki tentu bahaya, sebab teknologi ini dapat dipakai untuk membuat orang percaya sesuatu tersebut benar padahal tidak. Sehingga penipuan dengan deepfake sangat merugikan beberapa orang.
Tips Mengenal DeepFake
Melansir dari situs MIT, berikut ini tips untuk membedakan konten yang telah dimanipulasi dengan deepfake:
1. Perhatikan baik-baik wajah. Manipulasi dengan DeepFake kelas atas hampir selalu merupakan transformasi dari bentuk wajah.
2. Perhatikan dengan seksama bentuk pipi dan dahi. Apakah kulit terlihat sangat halus atau terlalu keriput? Perhatikan apakah usia kulit sama dengan usia rambut dan juga mata?
3. Perhatikan bentuk mata dan alis. Apakah bayangan yang muncul di tempat seharusnya? Sebab deepfake kerap gagal untuk memberikan efek alami sepenuhnya dari sebuah adegan.
4. Perhatikan bentuk kacamata. Apakah ada silauan? Apakah terlalu banyak silau? Apakah sudut silau yang diciptakan berubah ketika orang tersebut bergerak?
5. Perhatikan rambut di wajah (terutama area kumis dan janggut). Apakah rambut wajah terlihat sangat nyata?
6. Perhatikan tanda lahir dan tahi lalat di wajah. Apakah terlihat nyata?
7. Perhatikan kedipan. Apakah berkedip cukup atau terlalu banyak?
8. Perhatikan ukuran dan juga warna bibir. Apakah ukuran dan warnanya begitu cocok dengan bagian lain wajah?
Nah itulah penjelasn tentang apa itu deepfake dan bahaya penggunaannya. Setelah menegetahui deepfake, kita diharap bisa lebih berhati-hati atas segala bentuk penipuan yang ada.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari