Suara.com - Dalam istilah Jawa, pergantian tahun baru Islam kerap disebut malam 1 Suro. Lantas bagaimana sejarah dan makna tahun baru Islam?
Tahun baru Islam ditandai dengan dimulainya tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Seperti tahun baru pada umumnya, momen ini juga diperingati oleh umat Islam di seluru dunia.
Berdasarkan sejarahnya, awal mula kalender Hijriyah dimulai saat Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah, di mana itu terjadi pada tahun 622 masehi. Mengingat pentingnya peristiwa itu, maka hari hijrahnya Nabi Muhammad tersebut ditetapkan sebagai hari pertama dalam kalender Hijriyah.
Dalam laman web resmi Al Ain University, dijelaskan jika penetapan awal tahun Hijriyah tak lepas dari peranan Khalifah Umar bin Khattab karena atas prakarsanya yang disetujui oleh Usman bin Affa dan Ali bin Abi Thalib.
Baca Juga: 1 Muharram 1445 Hijriah Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Terbarunya
Makna Tahun Baru Islam
Berdasarkan sejarahnya, kita bisa menarik kesimpulan atas makna tahun baru Islam seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Menyadari atas waktu
Tahun baru Islam bisa menyadarkan kita bahwa waktu terus berjalan. Tak peduli bagaimana kesibukan mengejar kita, waktu terus bergulir, sehingga sudah sepatutnya kita imbangi dengan ibadah.
2. Semangat hijrah dalam hidup
Baca Juga: Ide Kultum Tahun Baru Islam 2023, Isi 1 Muharram 1445 H Dengan Meningkatkan Keimanan
Seperti Nabi Muhammad yang hijrah dan peritiwanya diabadikan dalam permulaan kalender Hijriyah, kita juga harus meneladaninya dengan melakukan hijrah dalam hidup masing-masing.
Tak harus berhijrah untuk hal yang besar layaknya yang dilakukan Nabi Muhammad, kita bisa melakukan hijrah kapan saja, dalam setiap hitungan detik dengan pindah dari hal buruk menuju hal yang baik.
3. Mampu mengambil hikmah
Ada bayak hal yang terjadi tahun lalu, namun seiring berjalan waktu, tahun berganti dan kita harus bisa mengambil hikmah atas apa yang sudah terjadi.
Semua perbuatan buruk yang dilakukan tahun lalu hendaknya dihindari dan kini kita harus bersiap memulai babak baru dengan sikap terpuji.
Kita harus bisa melakukan instropeksi diri dan mengevaluasi perbuatan tahun lalu untuk diperbaiki pada tahun berikutnya. Tahun baru hijriyah diperingati agar umat Islam bisa mengambil i’tibar (pelajaran) dari setiap peristiwa.
Demikian makna tahun baru Islam jika dilihat dari sejarahnya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan selamat memperingati pergantian tahun dengan memperkuat ibadah.
Kontributor : Rima Suliastini