Pemerintah Pusat Turun Tangan Renovasi JIS, Ketua DPRD DKI: Dulu Jokowi yang Groundbreaking

Jum'at, 07 Juli 2023 | 02:15 WIB
Pemerintah Pusat Turun Tangan Renovasi JIS, Ketua DPRD DKI: Dulu Jokowi yang Groundbreaking
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai tak ada salahnya pemerintah pusat turun tangan ikut melakukan renovasi Jakarta International Stadium (JIS). Menurutnya Presiden Joko Widodo dan para menterinya memang punya andil karena pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi.

Pembangunan JIS, kata Prasetyo juga menggunakan dana pemerintah. Ia merasa sayang apabila stadion warisan eks Gubernur Anies Baswedan itu tak bisa dipergunakan untuk ajang sepak bola sebagaimana mestinya.

"Jadi akhirnya presiden memutuskan membantu memperbaiki JIS. Kan gak ada salahnya, pusat pemerintahan kan adanya di pusat, pembantunya adalah Pemda. Harus ada kerja sama yang baik," ujar Prasetyo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).

Apalagi, Prasetyo menyebut Jokowi memiliki kaitan dengan JIS secara historis. Jokowi ketika menjadi Gubernur DKI disebutnya melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada tahun 2014 saat JIS masih bernama Stadion Bersih, Manusiawi, Wibawa (BMW).

Baca Juga: Bantah Renovasi JIS Telan Rp 5 Triliun, Erick Thohir: Banyak Penyebar Hoaks

"Apalagi pak Jokowi sebagai Presiden kan awalnya pernah menjadi Gubernur Jakarta dan yang membuat groundbreaking pertama pak Jokowi, dulu (JIS) namanya stadion BMW," ucapnya.

Prasetyo juga menyoroti soal masih banyaknya masalah pada JIS. Ia mencontohkan saat konser Dewa 19 banyak penonton yang mengeluhkan akses JIS dan kawasan sekitar yang kurang tertata.

"Karena jalan masuknya cuman satu. kita pernah ada kegiatan besar yaitu Dewa 19 akhirnya berantakan," ucapnya.

Ia pun meminta segala pihak tak mengaitkan renovasi JIS dengan perpolitikan untuk menjatuhkan Anies Baswedan. Kebijakan ini disebut politisi PDIP itu demi memaksimalkan JIS yang dibangun dengan anggaran triliunan.

"Jadi tidak semata-mata karena 'wah ini jaman pemerintahan sebelumnya' nah yang kayak gitu-gitu hilangin lah buat kita sebagai masyarakat, ini kepentingannya nasional," tuturnya.

Baca Juga: Ketum PSSI Erick Thohir Bantah Anggaran Renovasi JIS Capai Rp5 Triliun

Pemerintah Pusat Cek JIS

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, membeberkan apa saja yang menjadi bahan evaluasi stadion JIS agar bisa menjadi venue Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia bulan November mendatang. Diharapkan stadion itu bisa dibenahi tepat waktu.

Hal ini disampaikan Basuki setelah Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, bersama Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Jasamarga, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan inspeksi ke JIS, Selasa (4/7).

Bahan evaluasi pertama, kata Basuki adalah kondisi rumput JIS yang sudah tidak layak untuk standar FIFA.

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yg memasng rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalma standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," ujar Basuki di JIS usai inspeksi.

Lebih lanjut, Basuki menyebut pihaknya akan melakukan penggantian keseluruhan rumput yang sudah terpasang saat ini.

"Jadi itu salah satu rumput yang sekarang tidak dapat memenuhi kriteria FIFA sesuai dengan pengalaman beliau. Itu akan diganti dengan rumput yang lain untuk bisa dipakai U-17," ucapnya.

Selanjutnya, Basuki juga menyebut akses penonton di JIS masih kurang memadai karena hanya terbuka di ramp bagian timur. Sementara, dengan kapasitas 82 ribu penonton ia mensinyalir minimal harus ada lima jalur.

"Menurut saya, ini bahaya ya. Securitynya, apalagi di lingkungan penduduk. Jadi akan ditambah lima akses lagi untuk baik jembatan penyeberangan," tuturnya.

"Karena kemarin pengalaman Jakmania, banyak yang parkir di Ancol dan kalau mau ke sini harus mutar. Jadi akan kita bangunkan jembatan supaya lebih cepat," jelasnya menambahkan.

Basuki juga menyebut adanya percepatan pembuatan stasiun sementara agar Kereta Rel Listrik (KRL) bisa langsung berhenti dekat JIS.

Ada juga rencana pembongkaran minor di bagian basement untuk memperlebar jalur masuk bus pemain.

"Semua keroyokan kalau nanti diperiksa FIFA, bisa Inysaallah memenuhi syarat untuk bisa dipakai. Sayang kalau stadion sudah begini, enggak memenuhi syarat. Sayang disayangkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI