Suara.com - Polemik rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) jelang perhelatan Piala Dunia U-17 masih menyita perhatian publik. Rencana renovasi JIS oleh pemerintah pusat memang menuai pro kontra.
Hal itu karena rencana renovasi JIS dihubungkan dengan isu penjegalan Anies Baswedan yang maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Sebagai informasi, JIS dibangun oleh Anies ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Simak drama di balik rencana renovasi JIS berikut ini.
Renovasi JIS Agar Lolos Standar FIFA
Ketum PSSI Erick Thohir menepis tudingan renovasi JIS bermuatan politik. Erick memastikan renovasi JIS semata-mata demi lolos standar FIFA.
Baca Juga: Mengulik Spesifikasi Rumput JIS dan Rumput Standar FIFA, Apakah Ada Perbedaan?
"Kalau JIS dikaitkan dengan isu politik kebalik dong. Justru pemerintah mau merenovasi 22 stadion untuk standar internasional dan FIFA," ungkap Erick Thohir dalam keterangan pada Kamis (6/7/2023).
"Ada 6 atau 8 lapangan yang mau diajukan termasuk JIS. Tapi sebelum diajukan, kita harus perbaiki kualitasnya. Stadion GBK waktu diajukan jadi lokasi Asian Games pun rumputnya diperbaiki total dan ada perbaikan akses. Ini (JIS) juga sama," sambungnya.
Erick mengajak seluruh pihak mendukung upaya pemerintah membuat JIS dan stadion lain sebagai venue Piala Dunia U-17. Dia menyebut ada standar tinggi yang harus dipenuhi agar stadion bisa lolos inspeksi FIFA.
Selain itu Erick menilai JIS belum tentu lolos inspeksi FIFA walau memiliki arsitektur kelas internasional. Oleh karenanya pemerintah berusaha menyempurnakan sejumlah fasilitas JIS agar dapat dipakai untuk Piala Dunia U-17. Salah satu yang jadi fokus renovasi adalah mengganti semua rumput JIS.
Menpora: Renovasi 22 Stadion, Tak Hanya JIS
Senada dengan Erick Thohir, Menpora Dito Ariotedjo mengatakan tak hanya JIS yang dicek kesiapannya tapi ada total 22 stadion di Indonesia yang akan dilakukan pengecekan. Dito menyebut pengecekan itu dilakukan agar 22 stadion itu dapat digunakan secara optimal sesuai arahan dari Presiden Jokowi.
"Terkait stadion khususnya (JIS) jadi polemik karena ramai. Ini tidak hanya satu stadion, tapi yang kita lakukan (pengecekan) ada 22 stadion di Indonesia," ucap Dito di Kemenpora Jakarta pada Rabu (5/7/2023).
"Pak Presiden ingin mengoptimalkan stadion-stadion di indonesia agar bisa dipakai untuk olahraga, masyarakat dan fungsinya maksimal," sambungnya.
Sebelumnya Dito menyebut hanya ada 5 stadion di Indonesia yang sudah berstandar FIFA. JIS tidak termasuk salah satunya.
"Saat ini stadion yang sudah memenuhi standar FIFA adalah Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Stadion Manahan, Stadion Jakabaring dan Stadion I Wayan Dipta," ucap Dito pada Minggu (2/7/2023).
Renovasi JIS Dinilai Politis
Jubir Anies, Surya Tjandra menilai rencana renovasi JIS sebagai rencana politisasi. Dia menyebut inspeksi yang dilakukan pemerintah ke JIS terlalu berlebihan.
"Tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini ditujukan untuk politisasi capres Anies," ujar Surya dalam keterangan pada Rabu, (5/7/2023).
Surya mengatakan yang bisa menilai rumput JIS layak atau tidak adalah FIFA. Surya menilai ada kepentingan bisnis dari evaluasi itu. Dia menyinggung adanya nilai proyek yang langsung keluar usai kunjungan rencana renovasi JIS.
"Lebih parah lagi, baru sekali berkunjung tiba-tiba keluar nilai proyek Rp6 miliar. Ini mau perbaiki JIS atau cari proyek rumput?" tuturnya.
Surya pun meminta pemerintah segera menghentikan politisasi JIS. SHal itu karena bertentangan dengan akal sehat dan dinilai menghambur-hamburkan uang negara.
Pemerintah Dinilai Sulit Akui JIS Warisan Anies
Jubir Anies lainnya, Sudirman Said juga memberikan komentar terkait rencana renovasi JIS. Dia menganggap pemerintah sulit mengakui JIS sebagai warisan Anies sebelum menanggalkan jabatan Gubernur DKI Jakarta.
"Kok pemerintah pusat seperti terus mencari-cari kekurangan? Masyarakat pasti memiliki pertanyaan yang sama, apa salahnya mengakui karya anak bangsa bermutu tinggi?" kata Sudirman pada Rabu (5/7/2023).
Menurut Sudirman, banyak lembaga internasional seperti lembaga profesi dan atlet sepak bola internasional yang memberi apresiasi pada kualitas JIS. Dia menilai isu tentang banyaknya kekurangan JIS hingga tidak sesuai standar FIFA membentuk persepsi ada upaya politisasi karena JIS dibangun saat Anies menjadi gubernur.
"Apakah karena JIS yang membangun Anies Baswedan lalu dipermasalahkan? Mengapa tidak mempermasalahkan stadion-stadion yang lain? Apa JIS sedemikian bermasalah sehingga tidak layak diajukan sebagai salah satu venue?" ungkapnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni