Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta agar portal-portal perumahan yang saat ini ditutup segera dibuka. Menurutnya, kebijakan ini bisa mengakibatkan kemacetan di jalan protokol.
Hal ini disampaikan Prasetyo saat membuka Focus Group Discussion (FGD) penanganan kemacetan yang digelar Pemerintah Provinsi DKI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).
Berdasarkan pengalamannya, jalur perumahan kerap menjadi pilihan ketika jalan utama sedang macet. Namun, saat ini ia tak bisa melakukannya lantaran pintu keluar dan masuknya sudah diportal.
"Di perumahan cluster -cluster itu pak, itukan ada portal-portal. Dulu zaman saya kecil, saya di Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, saya tinggal di situ, Itu orang kalau macet di tengah protokolnya, dia ngambil jalan tembusan-tembusan itu," ujar Prasetyo.
"Sekarang ini terus terang aja, mohon maaf mungkin di sini ada pengembang, ini seenaknya dia aja. Dia tutup, dia ngga kasih buka. Kita ga bisa lewat. akhirnya apa yang terjadi? (Jalan) protokol lagi yang dikejar. Ya macet, pak," ucapnya.
Terlebih lagi, saat ini jalan utama juga semakin sempit karena adanya jalur Transjakarta dan sepeda. Dengan adanya jalur perumahan maka kendaraan memiliki jalan lain sebagai pilihan.
"Jadi banyak yang jalan-jalan yang harus bisa solusi. Tapi kalau ini nggak digerakkan, hanya pertemuan begini saja, nggak ada nggak ada putusannya, nggak ada gunanya pak pertemuan ini. Jadi harus ada langkah-langkah," tuturnya.
Respons Pemprov DKI
Sementara, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut masalah macet di Jakarta tak bisa diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI saja. Ia meminta Pemerintah Daerah penyangga juga ikut mencari solusinya.
Sebab, kemacetan di Jakarta disebabkan oleh warga daerah penyangga yang bekerja di Jakarta. Penggunaan kendaraan pribadi yang masif hingga memenuhi jalan di satu waktu mengakibatkan kemacetan.