Suara.com - Puluhan orang di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta dinyatakan positif terpapar penyakit antraks.
Menurut data pemerintah kabupaten setempat, ada 87 pasien yang telah terpapar dan satu warga meninggal dunia akibat antraks.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebut angka yang lebih tinggi lagi per Selasa (4/7/2023) yakni terdapat 93 kasus warga diduga terpapar antraks dan tiga orang meninggal dunia.
Penyakit tersebut menyebar diduga karena warga mengonsumsi daging hewan ternak mati. Padahal hewan ternak tersebut telah dikubur, namun menggali lagi kuburan tersebut untuk mengambil dagingnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, ada enam kambing dan sapi yang mati di dusun tersebut.
"Sakit, sudah mati dan dikubur melalui SOP. Tapi, sama masyarakat itu ada yang satu digali lagi dan dikonsumsi," kata Wibawanti kepada awak media saat ditemui di Kantor Pemkab Gunungkidul, DIY, Rabu (5/7/2023).
Ia menambahkan, dari enam sapi tersebut, tiga ekor di antaranya dinyatakan positif terpapar antraks dan kemudian dikonsumsi oleh warga setempat.
Dalam kesempatan yang berbeda, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pemkab Gunung Kidul, Retno Widyastuti mengatakan, pihaknya pertama kali menerima laporan adanya hewan ternak yang mati karena sakit di Dusun jati pada 18 Mei 2023 lalu.
Menurut dia, setelah itu kasus kematian hewan ternah di dusun tersebut kembali terjadi pada hari-hari berikutnya.
Baca Juga: Ciri dan Gejala Antraks, Penyakit yang Ditularkan dari Hewan Ternak
Namun pihaknya baru menerima laporan mengenai dugaan penyebaran penyakit antraks di Dusun Jati pada 2 Juni 2023.