Teknologi AI untuk Urai Kemacetan Bakal Dipasang di 60 Simpang, Habiskan Anggaran Rp 208 Miliar

Selasa, 04 Juli 2023 | 23:01 WIB
Teknologi AI untuk Urai Kemacetan Bakal Dipasang di 60 Simpang, Habiskan Anggaran Rp 208 Miliar
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) saat meninjau ruang kontrol Network Operation Centre (NOS) ITS Traffic Light di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023). [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan di 20 simpang. Rencananya, tahun ini akan dipasang lagi teknologi serupa di 40 simpang lainnya.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pengoperasian Network Operation Centre (NOS) Intelligent Traffict light System (ITS) menggunakan AI tersebut. Dalam tinjauannya, ia menyebut program itu bisa mengurai kepadatan kendaraan dengan mengefisienkan durasi lampu lalu lintas.

"Ini untuk mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas, sehingga terpantau terdapat efisiensi (pengurangan antrean) sekitar 20 persen,” ujar Heru di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan dengan total 60 simpang yang dipasang AI, maka pihaknya akan menghabiskan anggaran sebanyak Rp208 miliar.

Baca Juga: Pj Gubernur DKI: Teknologi AI Bisa Urai Kemacetan hingga 20 Persen

"Tahun lalu anggarannya Rp 78 miliar. Tahun ini (dengan penambahan 40 simpang) sekitar Rp 130 miliar," kata Syafrin.

Ia menjelaskan, perangkat yang digunakan dalam sistem pengurai kemacetan ini menggunakan kamera ANPR yang bentuknya menyerupai kamera E-TLE. Teknologi ini mampu identifikasi berapa waktu lampu hijau yang dibutuhkan untuk setiap titik persimpangan demi meminimalisir kepadatan secara realtime.

"Di satu simpang tergantung jumlah kakinya. Jadi ada tiga ANPR terpasang di tiga kaki persimpangan. Jika empat simpang, otomatis akan ada empat kamera ANPR dengan kelengkapan lainnya," jelasnya.

"Untuk pemilihan simpang, tentu kami melihat dari titik-titik tingkat kemacetan lalu lintasnya tinggi, sehingga di sana menjadi prioritas," pungkasnya.

Berikut adalah 20 simpang yang telah menerapkan sistem pengurai kemacetan berteknologi AI:

Baca Juga: Demi jadi Venue Piala Dunia U-17, Heru Budi, Erick Thohir hingga Menteri PUPR Basuki Inspeksi JIS Hari Ini

  1. Jalan Jembatan 2 Raya - Jalan Tubagus Angke
  2. Jalan Kyai Tapa - Jalan Daan Mogot
  3. Jalan S. Parman - Jalan Tomang Raya
  4. Jalan S. Parman - Jalan KS Tubun - Jalan Gatot Subroto
  5. Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jalan HR Rasuna Said
  6. Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jalan Soepomo
  7. Jalan MT haryono - Jalan Mayjen Sutoyo
  8. Jalan DI Panjaitan - Jalan Kalimalang
  9. Jalan Ahmad yani - Jalan Utan Kayu
  10. Jalan Ahmad Yani- Jalan Pemuda - Jalan Pramuka
  11. Jalan Ahmad Yani - Jalan H.Ten
  12. Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Letjen Suprapto
  13. Jalan Senen Raya - Jalan Kwitang
  14. Jalan Gunung Sahari - Jalan Wahidin
  15. Jalan Gunung Sahari - Jalan Dr Sutomo
  16. Jalan Gunung Sahari - Jalan Angkasa - Jalan Samanhudi
  17. Jalan Gunung Sahari - Jalan Mangga Besar
  18. Jalan Gunung Sahari - Jalan Pangeran Jayakarta
  19. Jalan Gunung Sahari – Jalan Mangga Dua
  20. Jalan Perniagaan Raya - Pasar Pagi Flyover

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI