Jokowi juga dinilai urung bisa memaparkan permasalahan terkait investasi yang sebenarnya.
“Masalah IKN sebenarnya adalah skema investasi tidak masuk sense kalangan investor. Investor tidak melihat ada skema menguntungkan dalam point of view mereka," ujar Achmad melalui keterangan tertulisnya, yang dikutip Kamis (15/6/2023).
"Bukannya memperbaiki skema investasi IKN menjadi profitable di mata investor malah Presiden seperti agen marketing developer yang tidak meng-address masalah investasi sebenarnya,” lanjut Achmad.
WNA Negeri Kanguru ikut digandeng Jokowi
Tak berhenti di Singapura, Jokowi juga turut menggaet investor dari Negeri Kanguru untuk turut mengalokasikan aset mereka di IKN yang baru.
Jokowi sempat diundang untuk ikut berkumpul dengan para CEO perusahaan-perusahaan Australia di Ruang Pertemuan Cambridge, Hotel Shangri-La, Sydney, Selasa (4/7/2023).
Jokowi membeberkan segudang kelebihan IKN seperti angka investasi yang dinilai apik dalam berbagai sektor bisnis.
“Nilai investasinya capai 25 miliar USD yang sangat terbuka, baik di sektor Pendidikan, Kesehatan, energi, dan lainnya,” lanjut Jokowi.
Sang Presiden juga turut membeberkan prestasi Indonesia sebagai negara kuat di Asia Tenggara.
Baca Juga: Kompak Kenakan Batik, Jokowi Nikmati Jamuan Makan Malam Bersama PM Australia di Sydney
"Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai tujuan investasi dengan kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga," ujarnya.