4 Tradisi Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia, Ada Ziarah Hingga Tabuik

Aulia Hafisa Suara.Com
Selasa, 04 Juli 2023 | 17:05 WIB
4 Tradisi Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia, Ada Ziarah Hingga Tabuik
Ilustrasi tradisi tahun baru Islam (Freepik) 
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, perayaan Tahun Baru Islam menjadi momen penting yang dinanti-nantikan setiap tahunnya. Perayaan ini dirayakan pada awal bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, yang menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Tradisi perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga menjadi ajang untuk menguatkan ikatan sosial, saling bermaafan, dan merenungkan makna dari perjalanan hidup. Inilah beberapa tradisi yang umum dijumpai dalam perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia:

1. Ziarah ke Makam

Banyak umat Muslim yang mengunjungi makam para ulama, wali, atau tokoh-tokoh agama pada hari-hari awal Muharram. Ziarah ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan peneladanan atas kehidupan mereka yang telah berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam.

Baca Juga: 20 Twibbon Tahun Baru Islam, Pasang di Facebook, Instagram, dan WhatsApp

2. Puasa Tasu'a dan 'Ashura

Dalam perayaan Tahun Baru Islam, ada dua puasa sunnah yang umum dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia, yaitu puasa Tasu'a dan puasa 'Ashura. Puasa Tasu'a dilaksanakan pada hari kesembilan Muharram, sedangkan puasa 'Ashura dilaksanakan pada hari kesepuluh Muharram. Puasa ini dilakukan sebagai bentuk ibadah dan syukur atas berbagai nikmat yang diberikan Allah SWT.

3. Kenduri atau Jamuan Bersama

Di berbagai daerah di Indonesia, umat Muslim juga merayakan Tahun Baru Islam dengan mengadakan kenduri atau jamuan bersama. Masyarakat saling berkumpul, menyantap hidangan tradisional, dan saling berbagi kebahagiaan dalam suasana yang penuh keakraban. Acara ini sering kali menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

4. Tabuik

Baca Juga: Sejarah Tahun Baru Islam, Berawal dari Gubernur Abu Musa Al-Asyari

Di kota Pariaman, Sumatera Barat, terdapat tradisi unik yang disebut "Tabuik". Tradisi ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram dan menggambarkan peringatan atas kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain. Tabuik adalah replika bangunan yang terbuat dari bambu dan dihias dengan kain warna-warni. Pada perayaan tersebut, Tabuik diarak di jalan-jalan kota sambil diiringi dengan tarian dan musik tradisional.

Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia mengajarkan nilai-nilai keagamaan, sosial, dan kebersamaan. Ini adalah momen yang dimanfaatkan oleh umat Muslim untuk merenungkan perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan memperkuat ikatan dengan sesama.

Tradisi-tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam, dengan setiap daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri dalam merayakan Tahun Baru Islam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI