Ada UAS, Ini Profil Tiga Ulama Kondang yang Jadi Saksi Ahli Kasus Panji Gumilang

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 04 Juli 2023 | 15:41 WIB
Ada UAS, Ini Profil Tiga Ulama Kondang yang Jadi Saksi Ahli Kasus Panji Gumilang
Ustaz Abdul Somad (Instagram/ ustadzabdulsomad_official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga ulama ternama disebut-sebut akan dipanggil sebagai saksi ahli dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.

Tiga ulama yang akan bersaksi di hadapan penyidik itu yakni Ustaz Abdul Somad, Uztaz Adi Hidayat dan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.

Kabar mengenai pemanggilan tiga ulama kondang itu diungkapkan oleh Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila, Ihsan Tanjung, selaku pelapor.

Lantas seperti apakah profil ketiga ulama tersebut? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Kasus Penistaan Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Naik ke Penyidikan

Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara pada 18 Mei 1977. Ia merupakan ulama yang berasal dari keluarga keturunan Melayu Asahan.

Menjadi seorang pemuka agama seakan sudah mengalir dalam darah Abdul Somad, sebab ibunya merupakan keturunan seorang ulama besar, yakni Syekh Abdurrahman.

Kakeknya itu juga dikenal sebagai Syekh Silau Laut, seorang ulama Sufi beraliran tarekat Syatariyah Batu Bara di Sumatera Selatan.

Abdul Somad kecil menempuh Pendidikan di sekolah berbasiskan agama, yakni Tahfulidz Al Quran. Pada 1990, ia berhasil menyelesaikan Pendidikan sekolah dasar di SD Al Washiliyah Medan.

Baca Juga: Moeldoko Minta Ponpes Al Zaytun Ditangani Bukan Karena Persepsi

Kemudian ia melanjutkan pendidikan di madrasah Tsanawiyah Mu’alimin Al Washiliay Medan dan lulus pada 1993.

Ia lantas lanjut ke Ponpes Darularafah Deli Serdang Sumatera Utara dan pada 1996, Abdul Somad dinyatakan lulus dari Madrasah Aliyah Nurul Falah Riau.

Untuk pendidikan tinggi, Abdul Somad sempat merasakan duduk sebagai mahasiswa di UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada 1996-1998. Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke Universitas Al Azhar Mesir dan mendapatkan gelar Lc.

Pendidikan S2 ia tempuh di Universitas Kebangsaan Malaysia. Namun, ia hanya bertahan dua semester.

Pada 2004, Abdul Somad kembali melanjutkan Pendidikan S2 setelah mendapatkan beasiswa di Institut Darul - Hadits Al - Hassaniyah Rabat. Di sana, ia mendapatkan gelar D.E.S.A pada tahun 2006.

Dan puncaknya, Abdul Somad berhasil menyelesaikan Pendidikan S3 nya di Universitas Islam Omdurman Sudan pada 2019.

Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat merupakan kelahiran Pandeglang, Banten pada 11 September 1984 dari pasangan Warso Supena dan Rafiah Akhyar.

Rekam jejak pendidikannya penuh dengan prestasi, dimulai ketika ia belajar di TK Pertiwi Pandeglang. Prestasi juga ia ukir ketika belajar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan kemudian pindah ke SDN III Pandeglang hingga lulus.

Di kedua sekolah itu, Adi Hidayat berhasil menyabet predikat sebagai siswa teladan. Selain bersekolah di sekolah negeri, Adi Hidayat juga disekolahkan ke sekolah agama, yakni Masrasah Salafiyah Sanusiyyah Pandeglang.

Melanjutkan pendidikan tingkat menengah, Adi Hidayat memilik masuk ke Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah di daerah Garut, Jawa Barat pada 1997.

Setelah mondok selama 6 tahun, Adi Hidayat diganjar dengan prestasi sebagai santri teladan. Ia terlihat menonjol dalam bidang agama, khususnya tafsir Quran.

Karena itulah, ia mendapatkan jalur khusus ketika hendak melanjutkan Pendidikan di fakultas Dirasah Islamiyah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Di sana ia kembali menorehkan prestasi sebagai mahasiswa terbaik dalam program Ospek 2005. Dan dua tahun belajar di UIN, Adi Hidayat mendapatkan tawaran untuk kuliah di luar negeri.

Ia lalu mengambil kesempatan itu dan meninggalkan UIN dengan IPK 3,98 dan lanjut belajar di Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya. Setelah lulus dari Libya, Adi Hidayat meneruskan Pendidikan S2 di UNI Bandung hingga berhasil merain gelar MA.

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya

Di antara ulama yang akan diperiksa Polri sebagai saksi dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Panji Gumilang, hanya Habib Muhammad Luthfi bin Yahya yang memiliki garis keturunan Nabi Muhammad.

Habib Lithfi, begitu sapaan akrabnya, merupakan kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah pada 10 November 1947.

Ayahnya bernama Al Habib Al Hafidz ‘Ali Al Ghalib bin Hasyim bin Yahya dan ibunya Sayidah Al Karimah As Syarifah Nur bin Muhsin.

Garis keturunan Nabi Muhammad ia dapat dari kedua orang tuanya dari Nasab Sayidatina Fatimah Az-Zahra dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib

Keilmuan di bidang agama didapat Habib Luthfi langsung dari ayahnya. Kemudian ia memperdalam ilmu agama itu di Pondok Pesantren Benda Kerep, Cirebon, Jawa Barat.

Ia lalu melanjutkan pendidikannya dengan mondok di Kiai Said Tegal, lalu Kiai Muhammad Abdul Malik bin Muhammad Ilyas bin Ali di Purwokerto, Jawa Tengah.

Habib Luthfi juga sempat mendapatkan beasiswa untuk belajar di Hadramaut Yaman Selatan, selama tiga tahun.

Dan pada 1963, ia memperoleh talqin tariqah dari Syekh Muhammad Abdul Malik, salah satu mursyid tariqah Naqsabandiyah Khalidiyah Syazaliyah asal Purwokerto yang bermukim di Mekah.

Karena itulah, Habib Luthfi dikenal sebagai ulama yang menguasai beragam cabang ilmu agama Islam. Di antaranya nasyru syari’ah, thariqah, tasawuf, kitab-kitab hadis, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, tauhid, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasa  hingga kitab-kitab kedokteran.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI