Suara.com - Tahun Baru Islam adalah hari libur umum, di mana Tahun Baru Islam ini jatuh pada hari pertama bulan Muharram, bulan pertama kalender lunar Islam, dan juga dikenal sebagai "Al Hijrah". Sementara itu bagaimana sejarah Tahun Baru Islam itu sendiri?
Dalam sejarah Islam, Tahun Baru Islam ini menandai waktu di mana Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Mekah ke Madinah pada hari ini. Tentunya penetapan awal Tahun Baru Islam ini memiliki asal-usul. Simak sejarah Tahun Baru Islam dalam penjelasan berikut.
Tahun Baru Islam bervariasi dalam tanggal dari perspektif Kalender Gregorian yang digunakan secara umum di seluruh dunia, di mana menurut kalender itu, Tahun Baru Islam bergerak sekitar 11 hari per tahun.
Tanggal pastinya tidak pasti, karena masing-masing negara mengumumkannya berdasarkan penampakan bulan. Hanya saja pada umumnya dapat diprediksi dengan sangat akurat.
Kira-kira, seperti apa sejarah Tahun Baru Islam? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Sejarah Tahun Baru Islam
Tahun Baru Islam berkaitan sangat erat dengan sejarah digunakannya kalender Hijriah. Berbeda dengan kalender Masehi yang mengacu pada masa revolusi Matahari, kalender Masehi justru merujuk pada masa peredaran Bulan.
Adapun sejarah dibentukannya kalender Hijriah dan juga Tahun Baru Islam yang berawal pada tanggal 1 Muharram, ada beberapa versi. Salah satu sejarah tersebut berawal Gubernur Abu Musa Al-Asyari.
Pada saat itu Abu Musa Al-Asyari menuliskan surat yang diberikan kepada Khalifat Umar Bin Khatab RA. Kepada Pemimpin Umat Muslim tersebut, ia mengaku bingung perihal surat yang tidak memiliki tahun dan hal inilah yang menyulitkannya saat penyimpanan dokumen atau pengarsipan.
Baca Juga: Kapan Tahun Baru Islam 2023? Ini Amalan yang Dianjurkan Selama Bulan Muharram
Kondisi ini mendasari dibuatnya kalender Islam, yang mana saat itu Umat Muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam tanpa angka tahun, hanya sebatas bulan dan tanggal.