Suara.com - Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai dengan tahun 2012, generasi ini memiliki tantangan di masa depan apalagi era teknologi seperti sekarang ini.
Para Gen-Z dituntut memiliki mental dan kualitas diri yang baik dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, namun banyak juga yang mengidentikan generasi ini dengan sikap yang individualis hingga tidak bisa mengambil keputusan.
Melihat fenomena Gen-Z di atas, Universitas Pelita Harapan (UPH) sebagai Pendidikan tinggi memiliki panggilan untuk membantu para generasi muda memahami talenta yang dimiliki.
“Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah adalah bibit-bibit unggul, kita tahu 20-25 tahun lagi mereka akan menjadi orang-orang yang produktif yang mungkin berada di korporasi, grup besar dan pekerjaan tertentu,” ucap VP Marketing and Growth UPH, Binsar Pandiangan dalam Media Gathering UNBOX (Y)OUR POTENTIAL! di Kampus UPH Karawaci, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Apakah Semua Orang Perlu Kuliah?
Menurutnya, para generasi muda harus diperlengkapi sejak dini untuk masuk ke industri, selain itu UPH juga ingin terus mencetak transformation leader, yang bukan hanya sekedar anak-anak yang masuk kuliah lalu lulus tapi siap untuk bekerja melalui keilmuan dan karakter.
Untuk membantu generasi muda memahami talentanya, UPH memiliki beberapa program diantaranya memberi kesempatan anak sekolah untuk keliling kampus UPH menikmati semua fasilitas kampus sambal mengekspos akademik.
“Bagaimana mereka tahu di setiap fakultas, oh kalau fakultas Teknik industri itu belajarnya seperti ini. School of design belajarnya begini, itu kami kemas dalam games. Lalu kami juga memiliki kompetisi yang dengan bangga diikuti 144 sekolah se Jabodetabek bahkan ada yang dari Bandung. Kompetisi di bidang olahraga ada Basket, Futsal. Yang bersifat seni ada modern dance, band dengan jurinya Marcel Siahaan yang aktif di dunia seni,” terang Binsar.
UPH juga memiliki kompetisi food science yang sudah 15 tahun digelar, dengan mengundang sekolah-sekolah yang punya kemampuan menciptakan terobosan baru di bidang pangan.
“Jadi semua disusun agar anak-anak sekolah boleh mengaktualisasikan apa yang mereka miliki, bakat yang dimiliki agar punya karakter yang kuat,” ungkap Binsar.
Baca Juga: PTS di Banten Ini Dapat Pendanaan Proposal Terbanyak di P2MW 2023