Puncak ibadah haji bagi seluruh umat Muslim dari berbagai belahan dunia sudah dilaksanakan pada Kamis (28/6/2023). Jemaah haji pun satu persatu mulai meninggalkan Tanah Suci setelah rukun haji selesai dilaksanakan, begitu pula dengan jemaah haji dari Indonesia.
Perjalanan jauh dari Indonesia menuju Arab Saudi dan sebaliknya ini memiliki makna berarti bagi setiap jamaah yang berkesempatan datang ke Tanah Suci tahun ini.
Namun, tak sedikit dari mereka yang harus melalui banyak permasalahan, baik dari teknis pelaksanaan hingga perlengkapan haji yang menjadi tanggung jawab besar pemerintah melalui Kementerian Agama.
Berbagai permasalahan yang terjadi kini tak hanya diupayakan untuk bisa diselesaikan, namun juga perlu evaluasi kedepannya agar permasalahan bisa dicegah.
Baca Juga: Anies Baswedan Memohon Doa dan Restu untuk Ibadah Haji Berkualitas dan Haji Mabrur
Berikut serba serbi permasalahan jamaah haji Indonesia di tahun 2023 ini selengkapnya.
Data pelunasan haji di Bank Syariah Indonesia kacau
Kekacauan di awal keberangkatan yang menghebohkan satu Indonesia adalah peristiwa dibobolnya sistem keamanan Bank Syariah Indonesia (BSI), sehingga membuat data pelunasan haji para jamaah nasabah BSI menjadi kacau.
Hal ini membuat banyak jemaah haji harus dipecah menjadi beberapa kloter, serta mengacaukan banyak rentetan pengaturan kloter keberangkatan di Tanah Suci.
Kapasitas pesawat tidak memadai
Baca Juga: Fase Armina Berakhir, Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air Bertahap Mulai 4 Juli 2023
Permasalahan tidak terjadi hanya pada sistem haji di Indonesia. Pesawat Saudia Airlines sebagai salah satu maskapai yang membawa para jamaah haji Indonesia menuju Arab Saudi sempat bermasalah soal kapasitas penumpang.
Hal ini sempat membuat jemaah embarkasi 02 Jakarta-Bekasi tertunda keberangkatannya hingga dua hari. Alasannya, pihak Saudia belum bisa mengangkut semua jemaah haji di kloter itu karena kursi yang dimiliki lebih sedikit dibanding jumlah jemaah.
Akibatnya, pemerintah Indonesia melayangkan protes keras permasalahan ini ke pihak Saudia Airlines.
Keterbatasan toilet dan tenda di Mina
Para jamaah haji Indonesia yang sudah sampai di Mina juga menemui berbagai permasalahan. Salah satunya adalah tenda yang melebihi kapasitas hingga masalah toilet yang terlalu sedikit.
Persoalan itu pun menyebabkan banyak jemaah haji harus menahan buang air besar dan buang air kecil karena keterbatasan toilet.
Banyak jamaah terlantar di Muzdalifah
Menuju puncak ibadah haji, para jamaah Indonesia sempat terlantar di Muzdalifah. Perjalanan dari Muzdalifah ke Mina yang harusnya sudah dimulai sejak subuh, baru bisa diangkut oleh pihak penyelenggara pada siang hari.
Keterlambatan distribusi makanan dan makanan tidak higienis
Tak hanya itu, permasalahan lain yang ditemui jemaah Indonesia adalah keterlambatan distrbusi makanan. Terpantau jemaah haji yang sudah menunggu sejak pagi, tak kunjung diberikan makanan.
Stamina jemaah haji pun mulai menurun sehingga mereka protes. Selain itu, ada juga kasus makanan jemaah haji yang tidak higienis, sehingga menyebabkan beberapa jamaah haji jatuh sakit.
Uang saku bukan dalam mata uang riyal
Yang paling menyulitkan dalam permasalahan haji 2023 ini adalah tak sedikit jemaah haji yang diberikan uang saku dalam mata uang rupiah, bukan Riyal. Hal ini membuat jemaah haji kebingungan karena tidak paham cara menukar mata uang asing.
Permasalahan ini pun perlu menjadi evaluasi pemerintah Indonesia agar dapat dibenahi kedepannya.
Kontributor : Dea Nabila