Kematiannya Picu Kerusuhan di Prancis, Siapa Itu Nahel Merzouk?

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 03 Juli 2023 | 14:27 WIB
Kematiannya Picu Kerusuhan di Prancis, Siapa Itu Nahel Merzouk?
Tangkapan layar dua petugas polisi di Prancis menghentikan mobil dan menembak remaja, Nahel Merzouk yang melanggar lalu lintas pada Selasa (27/6/2023). [AP/Ohana FNG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun bernama Nahel Merzouk, meninggal dunia usai ditembak polisi di pinggiran Kota Paris, Nanterre, pada Selasa (27/6/2023) pagi. Kematiannya ini kemudian memicu kerusuhan besar yang melibatkan ribuan massa di Prancis selama beberapa hari.

Aksi protes itu diwarnai dengan merusak banyak bangunan di lokasi kejadian. Hal ini bahkan sampai membuat puluhan ribu pasukan keamanan dikerahkan.

Lantas, siapa Nahel Merzouk yang kematiannya memicu kerusuhan di Prancis?

Siapa Nahel Merzouk?

Nahel Merzouk merupakan anak tunggal yang tumbuh tanpa seorang ayah dan hanya dibesarkan oleh ibu. Ia bekerja sebagai supir pengiriman makanan. Saat senggang, ia bermain di liga rugby dan tergabung di klub Pirates of Nanterre selama tiga tahun.

Ia juga tergabung dalam program dari sebuah asosiasi, Ovale Citoyen, di mana program integrasi tersebut mengajak para remaja dari daerah tertinggal di Prancis untuk magang. Dengan begitu, mereka tidak akan berurusan dengan hal-hal buruk seperti narkoba atau kejahatan.

Nahel pun terdaftar di perguruan tinggi di Suresnes dengan harapan bisa menjadi tukang listrik. Namun, rekam kehadirannya buruk dan pernah menerima masalah hingga berurusan dengan polisi. Meski begitu, kuasa hukum keluarganya memastikan ia tidak memiliki catatan kriminal.

Di hari ia tewas, yakni Selasa (27/6/2023), Nahel diketahui sempat berpamitan kepada ibunya untuk bekerja. Tak lama kemudian, sekitar pukul sembilan pagi, dadanya ditembak dari jarak dekat di dalam mobil Mercedes saat pemeriksaan polisi. Ia pun tewas seketika.

Adapun polisi memeriksanya karena ia diketahui melanggar lalu lintas, yakni tidak memiliki surat izin mengemudi. Nahel juga menolak berhenti sesuai arahan petugas.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Prancis Jadi Mencekam: Penyebab hingga Situasi Terkini

Namun, sikap remaja itu, menurut pihak Partai Sosialis, bukan berarti kepolisian mempunyai izin untuk membunuh sesuka hati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI