Kerusuhan itu berlanjut pada Rabu (28/6/2023) malam yang menjalar dari lingkungan di sekitar ibu kota ke daerah-daerah Prancis lainnya. Tak terkecuali Lyon, Toulouse, dan Dijon.
Atas dasar ini, puluhan ribu pasukan polisi pun diturunkan ke Paris dan kawasan pinggiran sekitarnya. Pada saat itu, Pasukan Keamanan Prancis menangkap ratusan orang yang terlibat.
Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan aksi tersebut, tidak bisa ditoleransi. Kerusuhan kembali terjadi dua hari setelahnya hingga sebanyak 1.311 orang ditangkap pada Jumat (30/6/2023).
Menurut catatan lainnya, para perusuh itu telah membakar 2.000 kendaraan sejak Selasa. Lalu, lebih dari 200 petugas polisi mengalami luka-luka.
Di sisi lain, Menteri Kehakiman Eric Dupont-Moretti menuturkan 30% orang yang ditahan tersebut berusia di bawah 18 tahun.
Berdasarkan laporan AFP pada Sabtu (1/7/2023), kerusuhan masih berlanjut meski 45 ribu pasukan termasuk polisi dan gendarme paramiliter telah dikerahkan. Dilaporkan oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis ada 994 penangkapan secara nasional yang terjadi dalam waktu semalam.
Menurut data yang dirilis kementerian pada Sabtu pagi, tercatat sebanyak 1.350 kendaraan dan 234 bangunan habis terbakar. Pada waktu itu, pemakaman terhadap Nahel juga dilangsungkan. Sementara kondisi terkini di lokasi kerusuhan menjadi kacau balau dan hancur.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Duduk Perkara Kerusuhan di Prancis, Ini Imbauan KBRI Bagi WNI!