Jokowi Emoh Persaingan Politik Pilpres 2024 Malah Ganggu Program Pemerintah

Senin, 03 Juli 2023 | 11:31 WIB
Jokowi Emoh Persaingan Politik Pilpres 2024 Malah Ganggu Program Pemerintah
Presiden Joko Widodo memimpin sidang paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/7/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju kalau dirinya tidak mau persaingan politik di Pilpres 2024 malah menghambat program pemerintah yang sedang berjalan. Ia mau saat ini tetap fokus untuk kepentingan masyarakat dan nasional.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Sidang Paripurna Laporan Semester 1 Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/7/2023).

"Saya ingin menekankan beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita semua, yang pertama fokus dan waspada akan potensi krisis. Utamakan kepentingan masyarakat dan kepentingan nasional, jangan sampai karena ada persaingan politik program pemerintah menjadi terhambat," kata Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Negara mengungkapkan bahwa Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi nasional bertahan relatif tinggi di atas lima persen dan selama enam kuartal berturut-turut ekonomi nasional tumbuh di atas lima persen.

Baca Juga: Soal Politisi Senior PDIP Sarankan Jokowi Undang 3 Capres Ini ke Istana, Denny Siregar Bereaksi...

Selain itu Bank Dunia per Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia dalam grup upper middle income countries setelah sempat turun ke grup lower middle income countries pada 2020 karena pandemi.

"Meski demikian situasi yang kita hadapi pada paruh kedua 2023 ini tidak mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal," ujarnya.

Jokowi menuturkan ada hal yang mesti diwaspadai saat ini. Semisal saja lingkungan global yang masih tidak stabil, ketegangan geopolitik yang masih berlangsung dan berimbas pada pertumbuhan ekonomi serta aktivitas perdagangan yang melemah, hingga prediksi berbagai lembaga internasional atas perlambatan ekonomi global dan juga kenaikan tingkat suku bunga global.

"Inflasi global juga masih relatif tinggi, kemudian kalau kita lihat juga fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral, hingga berbagai indikator dini untuk konsumsi dan produksi menunjukkan situasi, ada yang positif namun juga ada yang melemah, ini juga kita harus melihat secara hati-hati." [ANTARA]

Baca Juga: JIS Tak Layak Gelar Piala Dunia U-17, Anies Oh Anies Bikin Malu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI