R diketahui mempelajari pembuatan benda tersebut dari rekannya. Saat menjelang hari H, R mempersiapkan tiga benda tersebut untuk membakar sejumlah ruangan di sekolahnya.
Adapun ruangan-ruangan yang diincar untuk dibakar adalah tempat R dirundung oleh rekan-rekannya, dan tempat ia tidak mendapatkan apresiasi dari gurunya.
R melakukan aksinya pada pukul 02.00 WIB. Api pun berkobar dan berhasil melahap ruang prakarya yang berisikan kayu dan juga kardus. Api pun langsung merembet ke sebuah ruangan kelas yang menyebabkan atap ruangan hangus dan hampir roboh.
3. Di-bully Teman-teman
R mengaku kerap kali mendapatkan pem-bully-an dari rekan-rekannya. R juga sering diejek (dipanggil) dengan nama orang tua bahkan sampai dikeroyok.
“Karena kasus pem-bully-an. Teman-teman sama ada beberapa guru. Diejek (dipanggil) pakai nama orang tua, sama pernah dikeroyok,” tutur R.
4. Tidak Dihargai Guru
Siswa yang berinisial R tersebut juga mengaku gurunya kerap tidak menghargai karyanya. Menurutnya, sang guru merobek hasil karyanya tanpa ada alasan yang jelas.
“Kreasi saya nggak dihargai, sama pernah disobek-sobek juga di depan saya. Nggak bilang apa-apa yang disobek,” tuturnya.
Baca Juga: Tanggapan Kepala Sekolah Usai Viralnya Siswa SMP Bakar Sekolah Bikin Netizen Geram: Pantas Dibakar
Kontributor : Syifa Khoerunnisa