Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun diketahui sempat memberikan tawaran kepada sosok pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, untuk menggunakan nama perempuan tersebut sebagai identitas kapal berukuran sekitar 365 meter. Penolakan tersebut dilakukan oleh Connie karena ia merasa tidak pantas namanya diabadikan untuk sebuah kapal.
Dalam kisahnya, Connie menceritakan bahwa setelah menolak tawaran pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Connie sempat menawarkan beberapa nama sebagai pengganti. Salah satunya yaitu Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Connie merasa Megawati adalah sosok wanita yang hebat dan pemimpin yang besar. Connie juga memandang Megawati sebagai perempuan yang penuh dengan perjuangan. Ia merasa Megawati mampu kembali bangkit pada saat rezim menekan dirinya di masa Orde Baru.
Tak hanya itu, ia menawarkan sosok Putri Mayang Selodong dari Aceh. Connie menyebut bahwa Putri Mayang Selodong hidup pada abad ke-5. Putri tersebut merupakan sosok ternama yang menjadi cikal bakal seluruh kerajaan Islam di Aceh.
Laksamana Maharani juga menjadi perempuan yang ditawarkan oleh Connie. Laksamana Maharani merupakan sosok perempuan muda di masa lalu yang pernah belajar ilmu perang asal Turki.
Adapun ukuran kapal buatan Pondok Pesantren Al-Zaytun tersebut seukuran dengan kapal yang dibuat oleh Nabi Nuh atau sekitar 365 meter. Connie sendiri mengaku terkejut dengan tawaran tersebut, terlebih ia merasa tidak mengenal Panji secara dekat. Bahkan Connie mengaku tak pernah bertemu dengan Panji.
Meski demikian, Connie tidak merinci tentang waktu penawaran tersebut dilontarkan oleh Panji Gumilang.
Lantas, siapa Connie Bakrie yang menolak namanya diabadikan untuk kapal Al-Zaytun tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Connie Bakrie
Baca Juga: Kisah Connie Bakrie Ditawari Panji Gumilang Abadikan Nama Buat Kapal Raksasa Al Zaytun
Perempuan yang memiliki nama lengkap Connie Rahakundini Bakrie tersebut selama ini dikenal dengan sebagai pengamat militer.