Kontroversi Kepsek Sebut Siswa SMP Pembakar Sekolah Caper, KPAI Diminta Turun Tangan

Minggu, 02 Juli 2023 | 14:11 WIB
Kontroversi Kepsek Sebut Siswa SMP Pembakar Sekolah Caper, KPAI Diminta Turun Tangan
Sebuah ruang SMPN 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung terbakar dipasang garis polisi ANTARA/Heru Suyitno.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi siswa SMP inisial R (14) di Temanggung, Jawa Tengah membakar sekolahnya sendiri pada Selasa (27/6/2023) lalu tengah menggegerkan publik. Alasan R membakar sekolahnya karena dia merasa sakit hati sering menerima perundungan atau bullying dari teman-teman dan beberapa guru.

Namun, secara mengejutkan pihak sekolah yang diwakili sang kepala sekolah menyebut aksi R itu sebagai caper. Sontak pernyataan kepala sekolah SMP Negeri 2 Pringsurat itu dikecam habis-habisan. Simak penjelasan tentang kontroversi kepsek sebut siswa SMP pembakar sekolah sebagai caper berikut ini.

1. Pernyataan Kepsek

Kepala sekolah (kepsek) SMP Negeri 2 Pringsurat, Bejo Pranoto mengatakan bahwa R dikenal sebagai siswa yang sering mencari perhatian alias caper pada guru. Walau begitu dia mengatakan bahwa R bukan anak nakal.

Baca Juga: Korban Bullying Teman dan Guru, Warganet Bela Siswa SMP yang Bakar Sekolah

"Ketika melakukan kesalahan dan dipanggil guru, dia (R) seringkali berpura-pura muntah atau bahkan kesurupan. Pokoknya caper, dia minta perhatian lebih pada teman-teman, tidak nakal," ungkap Bejo pada Selasa (27/6/2023). 

2. Serikat Guru Buka Suara

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menanggapi pernyataan kepsek yang menyebut siswanya R sebagai sosok caper sehingga membakar sekolah. Pihak FSGI menilai pihak sekolah tidak memahami psikologis R yang masih anak-anak.

"Tampak bahwa sekolah tidak memahami kondisi psikologis R," tutur Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti dalam keterangan pada Sabtu (1/7/2023).

Pernyataan pihak sekolah dinilai justru menyudutkan R dengan menyebutnya sebagai caper. Serikat Guru menyampaikan bahwa anak yang mengalami perundungan atau bullying di sekolah, pada umumnya dapat mengatasi rasa tertekan secara psikis jika mendapat dukungan dari keluarga dan sekolah.

Baca Juga: Kasus Anak SMP Bakar Sekolah Tuai Pro Kontra, Warganet Membela: Dia Korban Bullying!

"Kalau pihak sekolah juga mampu menangani tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah dengan tepat, maka para korban akan pulih," ujar Retno.

3. Kepsek Dirujak Warganet

Pernyataan kepsek yang menyebut R sebagai siswa caper sehingga membakar sekolah itu rupanya memantik emosi di media sosial. Beberapa netizen mengecam pernyataan sang kepsek hingga meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun tangan.

"Sakit jiwa nih gurunya.." ucap warganet.

"Pihak sekolahnya tuh sebenernya sadar kalau mereka melakukan kesalahan dalam kasus ini. Karena takut makin tersorot jadi bikin statement aneh2. Padahal tinggal ngaku, minta maaf, mengundurkan diri, selesai," komentar warganet.

"Kalo kasus begini  @KPAI_official gak mau turun tangan? Banyak sekali guru2 di sekolah menganggap remeh bully padahal dampaknya sangat besar ke mental murid," imbuh warganet lain.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI