Kala itu, R mengenakan penutup mata sembari dikawal oleh anggota kepolisian bersenjata lengkap.
Sontak, warganet berbondong-bondong membela R yang seharusnya diperlakukan sebagai seorang korban perundungan.
Komedian Arie Kriting melalui akun Twitter pribadinya menuangkan kritiknya terhadap perlakuan orang-orang ke R yang tak berempati sama sekali.
Pasalnya, R dirundung namun guru-gurunya memojokan dirinya bahkan mempermalukan dirinya di depan sekolah. Arie prihatin sebab R seharusnya mendapatkan konselin lantaran ia adalah korban perundungan.
“Dibully temannya. Dipermalukan gurunya. Harusnya ditemani buat konseling, karena anak ini justru korban,” bela Arie Kriting melalui cuitannya.
Komika kondang ini juga menyayangkan R diperlakukan bak teroris, padahal pihak yang memberi teror selama ini adalah sekolah yang tak memberinya ruang aman.
“Bukannya diperlakukan kayak teroris. Lha wong yang meneror itu justru dari sekolahnya. Gak kebayang apa yang dia lalui sampai seputus asa itu dan membakar sekolahnya,” tegas Arie.
Cuitan Arie akhirnya mendulang balasan-balasan senada dari warganet.
Seorang warganet mempertanyakan mengapa polisi harus berbekal senjata api lengkap, padahal R merupakan anak di bawah umur.
Baca Juga: Korban Bullying Bakar Sekolah, KPAD Kritik Cara Polisi Munculkan Pelaku: Bertentangan dengan UU Anak
"Tujuannya apa ya prescon pelaku dipamerkan dkawal sama polisi bersenjata lengkap gini, padahal pelaku cuma anak dibawah umur," tanya warganet.