Kasus Anak SMP Bakar Sekolah Tuai Pro Kontra, Warganet Membela: Dia Korban Bullying!

Minggu, 02 Juli 2023 | 10:30 WIB
Kasus Anak SMP Bakar Sekolah Tuai Pro Kontra, Warganet Membela: Dia Korban Bullying!
Sebuah ruang SMPN 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung terbakar dipasang garis polisi ANTARA/Heru Suyitno.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Publik kini tengah membela sosok siswa SMP berinisial R (13) yang melakukan aksi pembakaran sekolah pada Selasa (27/6/2023) dini hari.

R nekat meluluhlantahkan sekolahnya, SMPN 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sebagai bentuk balas dendam.

Disebut bahwa R kerap di-bully alias mendapat perundungan dari teman-temannya. Adapun ternyata R juga kerap di-bully oleh guru-gurunya kala mengadu tentang tindakan kejam teman-temannya itu.

Polisi menelisik rekaman CCTV sekolah dan menangkap aksi R yang membakar sekolahnya itu.

Baca Juga: Korban Bullying Bakar Sekolah, KPAD Kritik Cara Polisi Munculkan Pelaku: Bertentangan dengan UU Anak

Kini, R tak ditahan lantaran berusia di bawah umur. Kendati demikian, orang tua R tetap harus wajib lapor kepada kepolisian.

"Memang tidak kami tahan karena usianya yang masih dibawah umur. Tersangka ini kami titipkan kepada orang tuanya dan diwajibkan lapor. Selain itu, akan terus kami pantau," ujar Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi  kepada media, Rabu (28/6/2023). 

Pro kontra R bakar sekolah: Dimaki pihak sekolah, dibela warganet

Opini publik kini terpecah terhadap kasus ini. Beberapa dari publik turut memihak R, namun tak sedikit juga yang menentang tindakan tersebut.

Kepala sekolah SMPN 2 Pringsurat menilai bahwa R kerap mencari perhatian lebih dari teman-teman dan gurunya.

Baca Juga: Polisi Dituding Kasih Perlakukan Berbeda Antara Mario Dandy dengan Korban Bullying yang Bakar Sekolah

Polres Temanggung diketahui turut memboyong R ke konferensi pers sehingga membuatnya tampil bak seorang teroris.

Kala itu, R mengenakan penutup mata sembari dikawal oleh anggota kepolisian bersenjata lengkap.

Sontak, warganet berbondong-bondong membela R yang seharusnya diperlakukan sebagai seorang korban perundungan.

Komedian Arie Kriting melalui akun Twitter pribadinya menuangkan kritiknya terhadap perlakuan orang-orang ke R yang tak berempati sama sekali.

Pasalnya, R dirundung namun guru-gurunya memojokan dirinya bahkan mempermalukan dirinya di depan sekolah. Arie prihatin sebab R seharusnya mendapatkan konselin lantaran ia adalah korban perundungan.

“Dibully temannya. Dipermalukan gurunya. Harusnya ditemani buat konseling, karena anak ini justru korban,” bela Arie Kriting melalui cuitannya.

Komika kondang ini juga menyayangkan R diperlakukan bak teroris, padahal pihak yang memberi teror selama ini adalah sekolah yang tak memberinya ruang aman.

“Bukannya diperlakukan kayak teroris. Lha wong yang meneror itu justru dari sekolahnya. Gak kebayang apa yang dia lalui sampai seputus asa itu dan membakar sekolahnya,” tegas Arie.

Cuitan Arie akhirnya mendulang balasan-balasan senada dari warganet.

Seorang warganet mempertanyakan mengapa polisi harus berbekal senjata api lengkap, padahal R merupakan anak di bawah umur.

"Tujuannya apa ya prescon pelaku dipamerkan dkawal sama polisi bersenjata lengkap gini, padahal pelaku cuma anak dibawah umur," tanya warganet.

Warganet lain memaki para guru dan menuntut mereka mempertanggungjawabkan perlakuan mereka melalui pemecatan.

"Bisa gitu guru ikut-ikut membully, mesti sih dicopot dari jabatan. Ga pantas banget," maki warganet.

Warganet lain bahkan meminta agar identitas guru dan Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat diekspos ke publik.

"Spill guru ama kepsek nya," tuntut warganet.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI