BMKG Catat Sebanyak 20 Kali Gempa Susulan Terjadi di Yogyakarta

Sabtu, 01 Juli 2023 | 04:05 WIB
BMKG Catat Sebanyak 20 Kali Gempa Susulan Terjadi di Yogyakarta
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merilis daftar wilayah berstatus cuaca ekstrem pada malam tahun baru, Jumat (30/12/2022). [Screenshot Zoom BMKG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 20 kali gempa susulan terjadi di Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023). Gempa susulan yang terjadi bermagnitudo sekitar 3,0 hingga 4,2.

"Hasil monitoring BMKG sampai pukul 21.30 WIB menunjukkan adanya 20 kali gempa susulan dengan magnitudo berkisar antara 3,0 hingga 4,2," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat.

Dwikorita lantas menjelaskan kalau gempa sebelumnya yang terjadi berpusat di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Yogyakarta pada pukul 19.57 WIB.

BMKG awalnya mencatat gempa itu berkekuatan 6,4 magnitudo dan kedalaman 25 kilometer, kemudian kekuatannya diperbaharui menjadi angka 6,0 magnitudo dengan kedalaman 67 kilometer.

Baca Juga: Begini Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa M 6,4 di Bantul Terjadi

Kerusakan salah satu rumah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akibat gempa bumi magnitudo 6,4, yang melanda daerah itu pada Jumat (30/6/2023) malam. ANTARA/HO-Humas Basarnas Yogyakarta
Kerusakan salah satu rumah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akibat gempa bumi magnitudo 6,4, yang melanda daerah itu pada Jumat (30/6/2023) malam. ANTARA/HO-Humas Basarnas Yogyakarta

Apabila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi atau tumbukan Lempeng Indo-Australia atau Lempeng Samudera Hindia yang menumbuk masuk ke bawah lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau patahan naik," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa gempa itu dirasakan oleh masyarakat yang bermukim di sejumlah daerah, yaitu skala IV MMI di Bantul, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.

Skala intensitas III hingga IV MMI juga terasa di Karangkates, Klaten, Kediri, Kulon Progo, dan Wonogiri. Skala intensitas III terasa oleh warga yang bermukim di Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Mojokerto, Pacitan, Gresik, Malang, Salatiga, dan Jepara. Skala intensitas II hingga III MMI terasa sampai ke wilayah Lumajang, Ngawi, Blora, dan Bandung.

Menurut literasi BMKG skala IV MMI berarti getaran gempa masuk kategori ringan dan dapat dirasakan banyak orang di dalam rumah serta membuat jendela serta pintu berderik.

Baca Juga: Aktivitas Kereta Api Berhenti Saat Gempa Yogyakarta Jumat 30 Juni 2023

Skala III MMI, gempa tergolong lemah cuma menimbulkan getaran di dalam rumah seperti ada truk yang melintas, sedangkan skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI